Cerita Tim SAR Evakuasi Anak Terpisah dari Ortu Saat Banjir Luwu Utara

Cerita Tim SAR Evakuasi Anak Terpisah dari Ortu Saat Banjir Luwu Utara

Hermawan Mappiwali - detikNews
Selasa, 14 Jul 2020 19:56 WIB
Permukiman warga di Luwu Utara terendam lumpur akibat banjir bandang (dok. Istimewa).
Permukiman warga di Luwu Utara terendam lumpur akibat banjir bandang. (dok. Istimewa)
Luwu Utara -

Banjir bandang yang melanda Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), membuat sejumlah warga terpisah dari keluarganya. Bahkan seorang anak kecil sempat ditemukan pingsan dan luka-luka usai terpisah dari ibunya.

"Jelang Zuhur ditemukan anak kecil yang pingsan di perumahan, terpisah dari ibunya," ucap personel Basarnas Palopo, Aswar, kepada detikcom, Selasa (14/7/2020) malam.

Aswar dan timnya beroperasi di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara. Tim ini mulai beroperasi sejak pukul 02.00 Wita dini hari tadi hingga menemukan seorang anak kecil terpisah dari keluarganya pada siang harinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi siang itu, sekitar pukul 11.00 Wita, jelang Zuhur, timku sempat mengevakuasi anak kecil. Itu ceritanya di perumahan warga. Terus ada 1 warga yang melapor bahwa ada anak kecil kurang lebih 10 tahun umurnya, dia ini yang sempat viral," ucap Aswar.

Dia mengatakan, saat ditemukan, sang bocah sudah tak sadarkan diri dan terbaring di area pekarangan rumah. Beruntung, korban terlihat oleh warga sehingga bisa langsung diberikan pertolongan pertama lalu dievakuasi oleh Aswar dan timnya.

ADVERTISEMENT

"Dia ditemukan dengan kondisinya sudah luka-luka dan tidak terlalu sadarkan diri, tapi pernapasannya itu masih bisa, makanya langsung kami evakuasi ke Puskesmas," ucap Aswar.

"Dia posisinya terbaring saat ditemukan di luar rumah, di pekarangan, kami bawa ke dalam rumah untuk dibersihkan, diberikan selimut untuk kehangatannya, baru dia dievakuasi ke puskesmas," katanya.

Beruntung, saat dibawa ke puskesmas, sang bocah malang langsung bertemu dengan orang tuanya, yakni ibunya.

"Jadi orang tuanya sudah tidak ada, anak kecil ini baru ketemu ibunya di puskesmas, makanya senang sekali dia tadi itu," kenang Aswar.

Selain itu, Aswar menceritakan soal penemuan mayat laki-laki dan perempuan tadi di Desa Radda, tempat timnya beroperasi alias melakukan tugas kemanusiaan.

"Kalau untuk tim saya, mulai dari tadi malam itu pukul 02.00 Wita, sudah mulai jalan melihat apa yang ada di lokasi, kita akhirnya mengevakuasi beberapa warga yang terkena pohon, itu sempat kami evakuasi," katanya.

"Terus tadi pagi kami menemukan 2 korban meninggal dunia. Lokasinya itu di Desa Radda, itu korban meninggal laki-laki dan perempuan," imbuhnya.

Menurut Aswar, mayat pertama yang ditemukan sekitar pukul 06.15 Wita, lalu mayat laki-laki sekitar pukul 08.00 Wita.

"Itu mayat langsung saya packing, bawa ke ambulans dan ambulans yang teruskan ke Puskesmas, ke arah Masamba itu," katanya.

Diketahui, banjir bandang menerjang sejumlah desa di Kabupaten Luwu Utara, sekitar pukul 19.00 Wita, Senin (13/7). Hingga saat ini, proses evakuasi tengah dilakukan petugas SAR gabungan.

Halaman 2 dari 2
(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads