Menag Cerita Awal Virus Corona Dianggap Enteng hingga Jadi Pandemi Global

Menag Cerita Awal Virus Corona Dianggap Enteng hingga Jadi Pandemi Global

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 14 Jul 2020 13:32 WIB
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi
Menag Fachrul Razi (Andhika/detikcom)
Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi bercerita mengenai awal mula pandemi Corona muncul di Wuhan, China, pada 2019. Fachrul menyebut Corona saat itu dianggap enteng oleh kebanyakan orang di berbagai belahan dunia, namun saat ini virus itu dicap berbahaya karena sudah memakan banyak korban jiwa.

Hal itu dikatakan Menag Fachrul dalam 'Diskusi Virtual Nasional Lintas Iman', Selasa (14/7/2020). Fachrul mengaku masih ingat betul awal mula Corona muncul di Wuhan.

"Memang kita pada akhir tahun 2019, memang kita dikejutkan oleh sebuah berita yang disampaikan China kepada WHO. Saya masih ingat tanggalnya 31 Desember 2019 yang menyampaikan tentang adanya sebuah wabah, yang kemudian dinamakan wabah Corona atau COVID-19 di Wuhan China," kata Fachrul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fachrul menyebut saat itu setiap orang masih menganggap enteng virus itu. Namun saat ini virus itu dianggap berbahaya karena bisa mematikan.

"Waktu itu memang masih dianggap enteng, tapi ternyata dalam waktu yang sangat singkat sudah merambat ke lebih dari 200 negara di dunia. Juga telah menularkan lebih dari 11 juta manusia, dan telah menimbulkan korban lebih dari setengah juta manusia," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Fachrul mengatakan virus Corona menyebar secara cepat ke beberapa negara hingga ke daerah-daerah kecil. Dia meminta setiap masyarakat bekerja keras untuk memerangi virus Corona ini.

"Wabah ini melakukan pergerakan lintas negara, lintas provinsi, lintas kabupaten kota, lintas kecamatan, lintas desa, dan lintas agama dan budaya, etnis dan sebagainya. Oleh sebab itu, kita kemudian bergembira, meskipun kita dihadapkan dengan wabah, tapi kemudian semua kita kerja keras bersama untuk mengatasinya," ucap Fachrul.

Tonton video 'Kekebalan Tubuh Usai Sembuh Covid-19 Disebut Sementara':

Dia mengimbau seluruh masyarakat ikhtiar, berdoa, dan berserah diri kepada Tuhan agar mencabut Corona. Meski begitu, menurut Fachrul, Corona juga memiliki sisi positif yaitu meningkatkan kepedulian kita kepada sesama manusia.

"Hal positif yang kita lihat dari wabah ini semua orang bergotong royong, semua bangsa bergotong royong mengatasinya, sehingga kita tidak peduli lagi kepada peralatan, obat-obatan ini datang dari negara mana, negara itu agamanya apa, atau pada saat Indonesia misalnya, kita tak peduli pasiennya itu agama apa, dokter agama apa, perawat agama apa, kemudian sponsor dukung dana agamanya apa. Semua kita kerja sama untuk lakukan upaya menyelamatkan semua orang dari wabah COVID, meskipun kita belum berhasil tuntas 100 persen, tapi banyak hal kita sudah capai," jelas Fachrul

Halaman 2 dari 2
(zap/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads