Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasang target baru agar ada 30 ribu spesimen terkait Corona diperiksa dalam sehari. Demi tercapainya target baru tersebut, Jokowi meminta ada penambahan laboratorium di daerah.
"Untuk tes, harus ditingkatkan jumlah PCR test dengan menambah lab-lab yang ada di daerah plus mobile lab PCR," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas Percepatan Penanganan Dampak Pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Senin (13/7/2020).
"Yang kita harapkan target yang sesuai saya sampaikan bisa tercapai, 30 ribu," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menekankan pentingnya 3 T yaitu 'testing, tracing, treatment' dalam penanganan penyebaran virus Corona saat ini. Secara khusus, Jokowi juga meminta penerapan 3T diprioritaskan di delapan provinsi yakni Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.
"Tracing penelusuran untuk ODP maupun PDP, kemudian memberikan isolasi mandiri dan treatment ini peningkatan fasilitas kesehatan rumah sakit khususnya bed, APD, obat-obatan, ventilator, kamar isolasi yang ini juga masih memerlukan tambahan-tambahan untuk provinsi-provinsi yang tadi sebut," kata Jokowi.
"Saya minta ini diberikan prioritas khusus untuk testing, tracing, dan treatment ini di delapan provinsi," ungkapnya.
Jokowi sebelumnya menargetkan minimal 10 ribu spesimen Corona diperiksa tiap harinya. Target tersebut bisa dicapai. Tercatat selama enam hari berturut-turut atau dalam kurun 27 Mei-1 Juni 2020, spesimen yang diuji selalu di atas 10 ribu.
Capaian tersebut diapresiasi, lalu Jokowi menaikkan target lagi. Dia minta 20 ribu spesimen diperiksa setiap harinya. Jokowi menyampaikan hal tersebut saat mengawali rapat terbatas (ratas) seperti disiarkan dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/6) lalu.
Terhitung, sejak awal Juni 2020, spesimen Corona yang diuji terus naik. Pemerintah akhirnya berhasil melampaui target pengujian spesimen 20 ribu per hari pada Kamis (18/6). Saat itu diumumkan ada 20.650 spesimen terkait Corona yang diperiksa. Selain melampaui target Jokowi, jumlah tersebut jadi pencapaian tertinggi selama itu.
Tonton video 'Jokowi Targetkan 30 Ribu Tes Corona di 8 Provinsi':
Pengetesan spesimen Corona adalah langkah yang penting dalam pengendalian penyebaran COVID-19. Jokowi sempat mengumumkan bahwa Indonesia lewat BUMN Bio Farma sudah bisa memproduksi alat polymerase chain reaction (PCR). Bio Farma disebut mampu memproduksi 50 ribu alat tes (test kit) PCR sebanyak per pekan.
"Alat tes polymerase chain reaction (PCR) untuk mendiagnosis Covid-19 saat ini telah diproduksi di dalam negeri oleh BUMN Bio Farma," cuit Jokowi di akun Twitter bercentang biru, @jokowi, Selasa (23/6).
"Bila produksinya bisa sampai dua juta setiap bulan, kebutuhan alat tes PCR dalam negeri dapat terpenuhi," kata Jokowi.
Benar saja, hari-hari berikutnya, pemerintah hampir selalu memeriksa spesimen lebih dari 20 ribu per hari. Rekor pemeriksaan spesimen Corona terbanyak terjadi pada Kamis (9/7). Saat itu, ada sebanyak 23.832 spesimen Corona diperiksa.
Tambah Laboratorium
Demi tercapainya 30 ribu tes spesimen Corona tiap hari, Jokowi meminta ada penambahan laboratorium di daerah dan juga penambahan laboratorium PCR mobile. Diketahui, pemeriksaan spesimen Corona dilakukan dengan dua cara yakni metode real time PCR (RT-PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per Senin (13/7), terdapat 161 laboratorium RT-PCR dan 115 laboratorium TCM yang aktif. Selain itu ada 299 laboratorium jejaring yang terdiri dari 184 laboratorium RT-PCR dan 115 laboratorium TCM.
Jokowi memberi amanat kepada Kemenkes menyampaikan kebutuhan penambahan laboratorium baru kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kalau memang kekurangan, ini agar Kementerian Kesehatan bisa menyampaikan kepada Menteri PU untuk segera diselesaikan," kata Jokowi.
Penambahan laboratorium baru memang jadi kebutuhan. Sebab, jumlah spesimen Corona yang diperiksa tiap Senin, kerap terjadi penurunan yang cukup signifikan. Penyebab turunnya angka pemeriksaan spesimen Corona ini adalah jumlah laboratorium yang beroperasi di akhir pekan terbatas. Laboratorium yang bekerja di akhir pekan hanya dari jejaring Kemenkes.
"Pemeriksaan ini seperti biasanya setiap pada hari Senin pasti akan menurun dengan drastis karena beberapa laboratorium kita di hari Minggu tak melaksanakan operasional pemeriksaan sehingga hanya terbatas pada pemeriksaan yang dilaksanakan oleh jejaring laboratorium Kemenkes," kata juru bicara pemerintah terkait penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube BNPB, Senin (6/7).