Penjelasan Pemprov Positivity Rate Corona DKI Bisa Sentuh 10,5%

Penjelasan Pemprov Positivity Rate Corona DKI Bisa Sentuh 10,5%

M Ilman Nafi'an - detikNews
Senin, 13 Jul 2020 17:49 WIB
Poster
Foto Ilustrasi Corona (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Perkembangan rasio jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 atau positivity rate di DKI Jakarta sempat mencapai 10,5 persen pada Minggu (12/7). Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan kenaikan tersebut terjadi karena pihaknya gencar melakukan active case finding atau mencari kasus baru.

"Kita kan selalu berkombinasi dalam rangka meningkatkan kapasitas testing. Penemuannya ada beberapa strategi. Pertama, melalui kunjungan yang datang ke rumah sakit secara passive case finding, menunggu kasus bergejala datang ke rumah sakit; yang kedua, dari kasus positif rumah sakit yang lakukan contact tracing, kemudian turun ke lapangan, cari kasus COVID dari kasus confirmed (di rumah sakit); yang ketiga, active case finding," ujar Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/7/2020).

Widyastuti mengatakan, untuk kasus COVID-19 di Jakarta hari ini, positivity rate-nya sudah menurun menjadi 9,8 persen. Menurutnya, angka naik-turunnya positivity rate itu dapat dihitung per periode, misalnya per minggu atau per hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Positivity rate kan bisa dihitung tergantung apakah kita kurun waktu penilaiannya per mingguan atau harian. Kalau per harian kemarin kita 10,5 persen, hari ini sudah menjadi 9,8 persen," ucapnya.

"Positivity rate adalah persentase kasus positif dibanding total kasus yang diperiksa. Jadi kita menghitungnya tergantung dari sisi yang mana. Kalau mau lihat tren harian bisa," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Widyastuti menyebut, dalam beberapa minggu terakhir, positivity rate di DKI sempat berada di angka 5,5 persen. Meski demikian, Widyastuti mengakui angka tersebut masih di bawah anjuran WHO yang menyebut wilayah aman dari Corona itu jumlah positivity rate-nya di bawah 5 persen.

"Tapi, dalam penilaian sesuai gugus tugas nasional itu sekitar seminggu-dua minggu terakhir kita sudah 5,5 persen. Itu kita variasi ya. WHO menargetkan positivity rate di bawah 5 persen," katanya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan perkembangan rasio jumlah kasus yang terkonfirmasi positif atau positivity rate kasus virus Corona (COVID-19) di wilayahnya. Ada peningkatan drastis yang harus harus jadi perhatian.

"Sebagai catatan, tanggal 4-10 Juni di Jakarta kita melakukan 21.197 orang dites dan positivity rate-nya 4,4 persen. Lalu tanggal 11-17 Juni, 27.091 orang dites tingkat positivity rate-nya 3,1. Lalu 18-24 Juni ada 29.873 orang yang dites, positivity rate-nya 3,7 persen," ucap Anies Baswedan dalam video '12 Jul 2020 Gub Anies Baswedan Update Perkembangan Penanganan Covid-19' di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, seperti dilihat detikcom, Minggu (12/7).

"Kemudian 25 Juni-1 Juli ada 31.085 orang yang dites PCR, kemudian positivity rate-nya 3,9 persen. Lalu 2-8 Juli ada 34.007 orang, positivity rate-nya 4,8 persen. Tapi hari ini angka positivity rate itu menjadi 10,5 persen, melonjak dua kali lipat," ujar Anies.

Anies menyebut ini adalah bentuk peringatan bagi warga Jakarta, sehingga jangan menganggap enteng dan menghiraukan protokol pencegahan COVID dengan memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

"Lonjakan ini merupakan peringatan bagi kita semua dan dalam perjalanan selama masa PSBB transisi ini sejak 4 Juni sampai 12 Juli ini. Kita menemukan 6.748 kasus baru memang karena kita aktif melakukan tracing, tapi selama ini tambah kasusnya, tapi positivity rate-nya di bawah 5 persen (kini 10,5)," katanya.

Halaman 2 dari 2
(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads