Kasus positif COVID-19 atau virus Corona di Sumatera Selatan tercatat terus mengalami peningkatan. Sampai saat ini, tercatat ada 2.653 orang positif Corona di Sumsel.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Sumatera Selatan, Yusri, meminta warga tetap menerapkan protokol kesehatan. Terutama ketika beraktivitas di luar rumah.
"Protokol kesehatan ini harus dilaksanakan ketika kita beraktivitas di luar rumah. Tentu ini untuk menegah penularan. Harus selalu pakai masker, mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir," kata Yusri, Senin (13/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mencatat kasus positif, Satgas mencatat jumlah kasus sembuh hingga 12 Juli sebanyak 1.287 orang. Satgas mengaku terus berupaya menurunkan kasus positif dan meningkatkan kesembuhan ke seluruh pasien.
"Dari angka itu total kasus meninggal 125 orang. Sementara kasus aktif terdapat kini tercatat ada 1.241 orang," katanya.
Akademisi mikrobiologi sekaligus Juru Bicara Satgas COVID-19, Prof Yuwono, punya analisis soal peningkatan kasus ini. Dia menyebut ada beberapa faktor penyebab tingginya kasus positif di Bumi Sriwijaya. Salah satunya ada penularan di RS.
"Tingginya kasus positif untuk di Sumatera Selatan ada beberapa faktor. Pertama soal tracking kasus, kedua soal kasus yang tak dilaporkan sekarang dilaporkan, ketiga ada penularan masih di rumah sakit dan yang terakhir kasus impor," kata Yuwono.
Tonton video 'Penularan Covid-19 Mengganas, WHO Masih Optimis Terkendali':
Yuwono mengatakan kasus positif Corona di Sumsel meningkat karena masyarakat yang sudah tertular tidak melapor. Setelah laporan diterima, katanya, kasus telah menyebar ke keluarga dan orang lain.
"Sudah berapa lama meriang-meriang baru dilaporkan. Dia sudah reda, giliran keluarga dia yang kena. Di mana sebelumnya positif ini berstatus OTG dan itu merasa baik-baik saja, inilah salah satu penyebabnya," tegas Yuwono.
Sementara itu, untuk kasus impor, ini diketahui karena banyak aktivitas keluar-masuk Kota Palembang. Mayoritas adalah pekerja yang beraktivitas di luar kota atau daerah rawan.
"Untuk kasus impor, ini mayoritas pekerja yang keluar masuk karena dinas luar kota. Maka ini menjadi peningkatan kasus juga karena mungkin di luar ada bersentuhan atau terpapar tapi tidak disadari," katanya.
Dia meminta masyarakat lebih waspada. Warga diminta tetap menjaga jarak 1 meter, membersihkan ruangan kerja, dan menjaga stamina tetap kuat.
"Yang terpenting adalah kalau jaga jarak 1 meter itu tetap harus menjaga sirkulasi di ruangan tetap bersih. Banyak ya yang jaga jarak, tetapi di ruangan itu udaranya tidak bersih. Ini bisa terjadi penularan," katanya.
Terakhir, dia meminta seluruh pasien positif tetap tenang dan tak menjadikan Corona sebagai beban. Pasien yang tenang akan lebih cepat sembuh.
"Saya selalu bilang sama pasien, kalau dia positif tetap tenang. Mereka juga yakin ya sehat dan tidak butuh waktu 14 hari kami tes swab, 2 kali hasilnya negatif. Ini bukti," tutup Yuwoni, yang juga berstatus guru besar di Universitas Sriwijaya.