Mawi, pria paruh baya berusia 67 tahun di Lenteng Agung, Jakarta Selatan tewas saat sedang membuat septic tank untuk tetangganya. Dia tercebur ke septic tank lalu tertimpa timbunan tanah.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 13.15 WIB, Minggu (12/3/2020). Kepala Seksi Operasional Suku Dinas (Kasi Ops Sudin) Pemadam kebakaran (Damkar) Jakarta Selatan, Sugeng, menuturkan saat dievakuasi korban sudah meninggal dunia.
"Tercebur. Korban meninggal," ujar Sugeng kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Sektor 10 Jagakarsa Damkar Jakarta Selatan, Paryo, menuturkan pihaknya menerima laporan ada warga yang tersebut ke septic tank. Lokasi kejadian berada di Jalan Camat Gabun RT 7 RW 8, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Sebelum terperosok, korban diketahui sedang membuat septic tank baru yang bersebelahan dengan septic tank lama. Namun tiba-tiba tanah septic tank lama itu amblas.
"Jadi sedang gali septic tank. Cuma, longsor tanahnya. Jadi itu mungkin mau bikin septic tank baru, sebelahnya septic tank lama. Sebelahnya sudah digali, jadi mungkin longsor atau gimana," ujar Paryo.
Septic tank yang dikerjakan korban diketahui untuk tetangganya sendiri. Septic tank baru yang dibuat korban memiliki kedalaman 5 meter, yang posisinya persis di samping septic tank lama. Saat ia sedang membuat bendungan, tembok sisi septic tank lama kemudian runtuh.
"Korban dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia," Danru Rescue Jagakarsa Ade Sudrajat menambahkan. Proses evakuasi selesai pukul 15.45 WIB.
Wakil RW setempat, Dadang, mengatakan pekerjaan korban adalah tukang gali kubur. Dadang menyebut korban sebenarnya sudah tahu apa yang dia kerjakan berbahaya. Sebab, septic tank yang akan dikerjakannya rembes.
Dia ini apa aja bisa, pekerjaannya kan penggali kuburkan. Jadi kalau dia sih apa saja ya kerjaannya, tidak spesialis ini. Cuma sudah beberapa kali ngerjain, jadi dikerjain," kata Dadang.
"Pak Wawi ini sudah tahu, rembesan. Dia tahu, cuma dia pikir nggak terlalu berbahaya, 'Aduh gali septic tank rembes lagi'. Dia tahu. Tapi kan karena uang," tuturnya.
Saat proses penggalian, korban melakukannya bertiga. Namun korban berada di bawah dan rekannya bekerja untuk bagian atas.
"Penggalian yang diminta kedalaman sudah 3,5 meter. Sedangkan yang lama itu kedalamannya 7 meter. Jadikan dia bekerja bertiga. Jadi Wawi ini bagian lubang di bawah, atasnya itu Bapak Oman dan Bapak Supriyanto," kata Dadang.