Komisi I DPR Minta TNI AD Ubah Metode Latihan Usai Corona Merebak di Secapa

Komisi I DPR Minta TNI AD Ubah Metode Latihan Usai Corona Merebak di Secapa

Eva Safitri - detikNews
Sabtu, 11 Jul 2020 08:42 WIB
Meutya Hafid
Foto: Meutya Hafid. (Hary Lukita/detikcom).
Jakarta -

Virus corona (COVID-19) merebak di lingkungan TNI Angkatan Darat yakni Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) dan Pusdikpom Kodiklat AD Cimahi. Komisi I DPR mengimbau Panglima TNI mengingatkan para prajurit untuk menjaga kesehatan diri masing-masing.

"Jadi itu kami sudah pernah mengingatkan kepada Panglima TNI terkait dengan keberadaan prajurit-prajurit kita dalam rangka antisipasi COVID untuk mereka sendiri ya, jadi bukan (konteks) sebagai TNI yang membantu masyarakat, tapi bagaimana menjaga lingkungan mereka sendiri, kan yang utama itu baru bisa membantu masyarakat," kata Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, kepada wartawan, Jumat (10/7/2020).

Apalagi jelas Meutya, semua proses yang dilalui prajurit TNI dilakukan secara bersama-sama mulai dari proses asrama hingga latihan. Dia menilai hal itu rentan menjadi sumber terjadinya penularan. Untuk itu, dia meminta Panglima TNI memperhatikan physical distancing baik di asrama ataupun selama proses latihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan memang ada misalnya sekolah TNI atau batalyon, di mana mereka biasanya memang tinggal berdekatan, bahkan kalau di sekolah di asrama satu kamar bersama sama, dan kegiatan yang memang dilakukan secara masal kaya latihan dan lain-lain," ujarnya.

Tonton juga 'Kepala BNPB Ungkap Kondisi Terkini Klaster Secapa TNI AD':

ADVERTISEMENT

[Gambas:Video 20detik]

"Karena memang sifat tugasnya yang rentan, karena banyak kegiatan yang dilakukan secara masal, pesan saya kepada Panglima TNI adalah supaya physical distancing juga berlaku di dalam tubuh internal TNI ketika melakukan pelatihan, dalam kondisi sekolah, dan lainnya," lanjut Meutya.

Meutya juga meminta jajaran TNI membuat sistem latihan baru yang tidak dilakukan secara masal dan berkerumun. Begitu juga dengan proses asrama, dia mengatakan agar barak prajurit dapat disesuaikan dengan physical distancing.

"Jadi betul-betul harus dilakukan metode latihan-latihan baru di internal TNI yang tidak berkerumun atau tidak masal, jadi metode pelatihan dan metode sistem pengajaran dan juga barak barak yang disesuaikan, asrama yang disesuaikan," tuturnya.

Untuk diketahui kasus positif corona di Jawa Barat meningkat drastis pada 9 Juli 2020. Mayoritas kasus di Jawa Barat terjadi di klaster Secapa AD yang tercatat ada 1.262 orang positif. Sebanyak 17 orang dirawat di RS Dustira, Cimahi, sementara 1.245 orang dikarantina di lokasi Secapa.

Sementara 10 Juli 2020 juga terkonfirmasi adanya kasus positif corona di lingkungan Pusdikpom Kodiklat AD Cimahi. Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada sekitar 99 personel TNI yang terkonfirmasi positif dari klaster Pusdikpom. Rinciannya siswa 74 personel dan organik 25 personel yang keseluruhannya berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Betul kita terima informasi ada personel TNI di Pusdikpom yang positif COVID-19. Jumlahnya sekitar 99 orang, tapi nanti akan kita pastikan lagi jumlahnya," kata Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna, ketika dikonfirmasi, Jumat (10/7/2020).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads