Dubes Palestina Temui DPR Bahas Kemerdekaan-Perdamaian Hamas dan Fatah

Dubes Palestina Temui DPR Bahas Kemerdekaan-Perdamaian Hamas dan Fatah

Zunita Amalia Putri - detikNews
Jumat, 10 Jul 2020 19:37 WIB
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun menemui Ketua GKSP DPR RI, Syahrul Aidi Mazaat.
Pertemuan antara Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun dan Ketua GKSP DPR RI Syahrul Aidi Mazaat.
Jakarta -

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menemui Ketua GKSP DPR RI Syahrul Aidi Mazaat. Pertemuan ini membahas sejumlah masalah di Palestina dan membahas upaya Indonesia dalam kemerdekaan Palestina.

"Dalam diskusi kita tadi kita mendapatkan juga informasi ternyata Kemenlu sudah melakukan banyak hal. Baik itu dulu atau yang terjadi sekarang. Alhamdulillah sikap kita dalam Palestina ini sebagai Indonesia yang diamanahkan dalam UUD RI menolak penjajahan di atas dunia maka mendukung kemerdekaan Palestina," ujar Syahrul Aidi seusai pertemuan di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (10/7/2020).

Dalam pertemuan itu, Kedubes Palestina juga menyampaikan sudah tidak ada lagi konflik antara Hamas dan Fatah. Keduanya sepakat bersama melawan penjajahan Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah tadi juga disampaikan ke Pak Dubes bahwasanya ada kemajuan yang terjadi di Palestina, yaitu antara Hamas dan Fatah itu sudah melakukan kesepakatan-kesepakatan berdiri bersama-sama untuk melawan penjajahan," ujar Syahrul.

Duta besar Palestina, Zuhair, juga mengaku optimistis terhadap kemerdekaan Palestina. Zuhair mengatakan akan terus menjalin komunikasi dengan Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Kami juga dari Palestina mengikuti beberapa aktivitas dan proses, prosedur-prosedur yang telah dilakukan, ataupun kebijakan-kebijakan yang dilakukan Kementerian Luar Negeri Indonesia? Barusan juga kita adakan meeting bersama panitia khusus di parlemen yang memerhatikan isu Palestina ini. Insyaallah ke depannya akan menjalin kerja sama antara parlemen Indonesia, dan parlemen Palestina khususnya menghadapi ancaman aneksasi," kata Zuhair.

Zuhair lantas menjelaskan tentang kesepakatan yang terjalin antara Hamas dan Fatah sama-sama menolak rencana aneksasi Israel. Menurutnya, Hamas dan Fatah bersatu melawan penjajahan Israel.

"Posisi Hamas tentunya sudah sangat jelas menolak rencana aneksasi ini dan beberapa hari lalu telah diadakan join conference yang dihadiri beberapa perwakilan Fatah dan Hamas untuk membuat join statement, ataupun pernyataan bersama untuk menolak rencana aneksasi ini," ucap Zuhair.

Zuhair juga menekankan yang saat ini penting adalah bagaimana melawan Israel. Bukan perdamaian antara Hamas dan Fatah.

"Permasalahan sesungguhnya bukan antara Hamas dan Fattah, tapi permasalahan sesungguhnya adalah penjajahan Israel. itu yang harus dititikberatkan, 'Corona Israel' lebih berbahaya dari Corona yang dihadapi dunia saat ini," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Achmad Rizal Purnama, menegaskan pemerintah Indonesia berkomitmen mendukung kemerdekaan Palestina. Rizal memaparkan Indonesia sudah berupaya menolak aneksasi Israel dengan mengirim ratusan surat ke beberapa negara untuk mendukung Palestina.

"Sejak 17 Mei diumumkan, rencana ini secara resmi PM Israel, pada saat yang sama kita menolaknya. Bu Menlu langsung mengirim surat kepada hampir 40 mitra beliau, dan meminta semua negara terkait untuk bersama-sama menolak secara tegas rencana Israel tersebut. Kita bekerja sama dengan teman-teman di Parlemen, Senayan, untuk mengirim surat ke mitra-mitra parlemen di dunia untuk juga menyuarakan hal yang sama," kata Achmad Rizal.

"Teman-teman parlemen lebih dari 350 anggota parlemen di dunia dan 35 negara menyatakan dukungan inisiatif parlemen kita. Ini adalah upaya kita bersama menyuarakan kepada dunia bahwa rencana Israel menganeksasi Palestina bertentangan hukum internasional, tentu dunia menolak itu semua," pungkas Achmad Rizal.

Halaman 2 dari 2
(zap/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads