Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengecam aksi bejat predator seks asal Prancis yang menyetubuhi 305 anak di bawah umur di Jakarta. KPAI mendorong agar semua korban dapat diidentifikasi secara maksimal untuk kemudian direhabilitasi.
"Prinsipnya, tentu kita menyesalkan adanya kekerasan seksual terkait dengan kejahatan seksual, benar-benar kejahatan seksual yang dilakukan oleh warga negara asing (WNA) yang berada di Indonesia dan korbannya sampai sebegitu banyaknya," kata Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati kepada wartawan, Kamis (9/7/2020).
Rita mengatakan identifikasi terhadap semua korban menjadi penting dilakukan karena dikhawatirkan kondisi korban semakin buruk di kemudian hari. Menurutnya, semua korban harus direhabilitasi secara utuh melibatkan stakeholder terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kadang-kadang, sebanyak itu belum tentu bisa teridentifikasi semuanya. Karena, kalau tidak di-rehab khawatirnya ada situasi memperburuk keadaan korban, misalnya dia merasa rendah diri. Kita tidak tahu apa hamil dan seterusnya kan. Ini menjadi catatan penting untuk identifikasi korban secara maksimal termasuk di dalamnya rehabilitasi kepada korban," ucap Rita.
Menurut Rita, seharusnya pihak hotel menaruh curiga terhadap pelaku. Dia meminta seluruh pengelola hotel lebih peduli apabila ada dugaan seperti yang dilakukan WN Prancis itu.
"Pengelola jasa seperti ini penting untuk diperhatikan, harus punya kepedulian, punya perhatian. Kalau ada situasi yang mencurigakan 'kok ini anaknya ganti terus'," katanya.
Seperti diketahui, FAC (65), warga asal Prancis, ditangkap polisi usai terbukti melakukan persetubuhan dengan 305 anak. Polisi menyebutkan pelaku mengaku sebagai fotografer dan merayu korban untuk dijadikan fotomodelnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyebutkan hingga kini baru ada 17 korban yang berhasil diidentifikasi polisi. Dia mengatakan, dari korban yang bisa diidentifikasi tersebut, diketahui usia korban berada di kisaran 13-17 tahun.
"Sudah ada 17 (korban) yang dapat kami identifikasi yang memang rata-rata di antara mereka berusia ada yang 13 dan 17 tahun, memang di antara itu ya," sebut Nana.