6 Fakta Predator Seks WN Prancis Cabuli Ratusan Anak dengan Iming-iming Model

6 Fakta Predator Seks WN Prancis Cabuli Ratusan Anak dengan Iming-iming Model

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 10 Jul 2020 08:56 WIB
Polisi berhasil membekuk seorang predator seks anak asal Prancis di kawasan Jakarta. Pria berusia 65 tahun itu diketahui terjerat kasus prostitusi anak.
Konferensi pers kasus predator anak dengan tersangka FAC alias Frans alias Mister (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Pria lansia berkewarganegaraan Prancis kini mendekam dibalik jeruji Rutan Mapolda Metro Jaya. FAC alias Frans alias Mister (65) diduga melakukan pencabulan terhadap ratusan anak.

FAC yang merupakan pengangguran di negara asalnya, mengaku sebagai fotografer model kepada para korban. Mangsanya yang tergiur iming-iming menjadi fotomodel lantas digiring FAC ke hotel tempat dia menginap.

Di kamar hotel tersebut, para korban didandani, difoto dalam kondisi tak berbusana, lalu disetubuhi. Usai melampiaskan nafsu setannya, FAC kemudian memberi imbalan berupa uang Rp 250 ribu hingga Rp 1 juta kepada korbannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari catatan Imigrasi, FAC mulai keluar-masuk Indonesia pada 2015. Dalam sembilan bulan terakhir, FAC menetap di Jakarta Barat, tapi berpindah-pindah hotel.

Polisi berhasil membekuk seorang predator seks anak asal Prancis di kawasan Jakarta. Pria berusia 65 tahun itu diketahui terjerat kasus prostitusi anak.Perlengkapan fotografi milik FAC alias Frans alias Mister. (Agung Pambudhy/detikcom)

Berikut ini fakta-fakta kejahatan kakek bule predator anak:

ADVERTISEMENT

1. Korban Pencabulan FAC 305 Anak

FAC diduga telah mencabuli 305 anak. Aksi bejatnya dilakukan di hotel tempat dia menginap.

"Polda Metro Jaya berhasil melakukan ungkap kasus eksploitasi secara ekonomi dan seksual terhadap anak di bawah umur yang dilakukan warga negara asing. Sebagaimana kita ketahui, akhir-akhir ini marak kejahatan terhadap eksploitasi kekerasan seksual anak," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Polda Metro Jaya pada Kamis (9/7/2020).

Polisi menyebut istilah child sex groomer. FAC berupaya mengambil kepercayaan para korbannya agar dapat memanipulasi, mengeksploitasi hingga melakukan pelecehan.

"Kasus eksploitasi secara ekonomi atau sexual child sex groomer terhadap 305 anak di bawah umur di beberapa hotel di wilayah Jakarta," ujar Nana.

2. Pelaku Setengah Bugil Saat Polisi Gerebek Kamar Hotel

Irjen Nana mengungkapkan anggotanya menggerebek kamar hotel tempat FAC menginap untuk menangkap sang predator anak. Tak dijelaskan secara rinci soal waktu penangkapan, tapi Nana menerangkan saat itu FAC dalam kondisi setengah bugil.

"Untuk kronologinya, Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya mendapat informasi dari jaringan dan kemudian unit ini melakukan penyelidikan dan mendatangi lokasi di Hotel PP di Jalan Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat. Pada kamar tersebut, penyidik mendapatkan WNA dalam kondisi setengah telanjang," jelas Nana.

Nana menjelaskan satu ABG dalam kondisi tanpa busana. Sedangkan satu ABG lainnya setengah telanjang.

"Ada juga dua anak perempuan di bawah umur dengan kondisi telanjang dan setengah telanjang," imbuhnya.

Nana memaparkan, sejak Desember sampai Februari, FAC melakukan pencabulan di hotel O, Jakarta Barat. Lalu selama Februari-April, FAC melancarkan aksinya di hotel L, Jakarta Barat.

Pada April sampai Juni, FAC menginap di hotel PP, Jakarta Barat. Tentu saja di hotel tersebut FAC lanjut mencabuli anak-anak.

"Data dari Imigrasi, tersangka berulang kali masuk. Februari 2015, yang bersangkutan sebagai turis. Selama tiga bulan terakhir, sejak masa pandemi, yang bersangkutan berada di Indonesia berpindah-pindah, selalu berpindah-pindah di tiga hotel tersebut," papar Nana.

3. Target Pencabulan Adalah Anak-anak Jalanan

Nana menuturkan FAC menyasar anak-anak jalanan atau kerumunan ABG di jalan sebagai mangsanya. ABG di pusat perbelanjaan atau mal, imbuh Nana, turut dijadikan sasaran empuk.

"Para korban ini merupakan anak jalanan perempuan yang kemudian mereka dibujuk dengan memberikan sesuatu imbalan uang. Mereka didandani make up sehingga terlihat menarik. Kemudian mereka akan dijadikan fotomodel dan mereka akan disetubuhi," ungkap Nana.

Pelaku dengan luwes memberikan tawaran kepada korban untuk menjadi fotomodel. Setelah itu, korban diajak untuk sesi foto di kamar hotelnya.

"Modus operandi tersangka juga berjalan-jalan, di mana ada kerumunan anak-anak, kemudian didekati, ditawari jadi fotomodel. Anak yang sudah mereka anggap mau mereka bawa ke hotel," terang Nana.

Polisi berhasil membekuk seorang predator seks anak asal Prancis di kawasan Jakarta. Pria berusia 65 tahun itu diketahui terjerat kasus prostitusi anak.Polisi berhasil membekuk seorang predator seks anak asal Prancis di kawasan Jakarta. Pria berusia 65 tahun itu diketahui terjerat kasus prostitusi anak. (Agung Pambudhy/detikcom)

Nana menerangkan lebih lanjut, FAC memanfaatkan para korban untuk membawa anak-anak lain kepada dirinya.

"Dia juga memanfaatkan anak yang telah disetubuhi untuk membawa anak-anak lain. Mereka diiming-imingi akan menjadi fotomodel di kamar. Anak tersebut difoto telanjang, kemudian disetubuhi oleh tersangka," terang Nana.

Untuk meyakinkan korban bahwa sesi foto telanjang serta persetubuhan dapat mengantarkan korban menjadi fotomodel, FAC 'menyulap' kamar hotel yang dia tempati hingga mirip studio foto.

"Dia menginap di hotel dari satu tempat ke hotel lain. Ruangan (kamar hotel)-nya itu dibuat seperti studio. Mereka menyiapkan betul memasang video, ada kamera juga. Ini yang kemudian seperti tidak perlu mempersiapkan lagi. Memang dia (FAC) punya kemampuan fotografi ya," kata Nana.


4. FAC Merekam Adegan Pencabulan dengan Kamera Tersembunyi

Masih dikatakan Irjen Nana, FAC memasang kamera tersembunyi di kamar hotel. Tujuannya agar korban tak sadar adegan persetubuhannya direkam.

"Dia menyiapkan betul, memasang video. Dalam melakukan aksinya, tersangka juga menyembunyikan kamera tersembunyi," sebut Nana.

Perbuatannya terungkap setelah polisi membongkar data pada laptop FAC. Nana menyebut FAC tak kooperatif saat penyidik hendak memeriksa laptopnya.

"Kami kerja sama dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Mabes Polri untuk buka isi laptop pelaku. Lalu diperoleh data ada 305 video mesum dengan anak di bawah umur dan dilakukan oleh pelaku, hanya satu pelaku," tutur Nana.

5. FAC Terancam Hukuman Mati

Berdasarkan penyidikan, penyidik mendapati identitas 17 dari 305 korban. Fakta penyidikan juga menunjukkan korban pencabulan FAC rata-rata anak perempuan berusia 13-17 tahun.

"Sudah ada 17 (korban) yang dapat kami identifikasi yang memang rata-rata di antara mereka berusia ada yang 13 dan 17 tahun, memang di antara itu ya," ucap Nana.

Polisi menjerat FAC dengan Pasal 81 ayat 5 juncto 76 UU Nomor 1 Tahun 2006 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak.

"Ancaman maksimal pidana mati, penjara seumur hidup, penjara paling singkat 10 sampai 20 tahun," tegas Nana.

Polisi berhasil membekuk seorang predator seks anak asal Prancis di kawasan Jakarta. Pria berusia 65 tahun itu diketahui terjerat kasus prostitusi anak.Barang bukti yang disita polisi dari tersangka FAC (Agung Pambudhy/detikcom)


6. Polisi Dalami Kemungkinan FAC Jalani Bisnis Video Porno

Hingga saat ini penyidik masih menggali motif sesungguhnya FAC mencabuli ratusan anak. Irjen Nana mengatakan kini pihaknya masih mendalami untuk apa koleksi ratusan video mesum pribadi pelaku dengan korban tersebut.

Dia mengatakan pihak penyidik kini mencoba mengembangkan temuan tersebut dengan kemungkinan adanya kemungkinan video-video tersebut diperjualbelikan.

"Apakah 305 video ini dijualbelikan? Nah ini masih kita kembangkan mereka, di kemanakan selama ini video yang mereka buat," tandas Nana.

Halaman 2 dari 4
(aud/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads