Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Penduduk dan Pemukiman Provinsi DKI Jakarta, Suharti bercerita soal kesulitan melacak kasus baru atau active case finding virus Corona di pasar. Beberapa pedagang menolak untuk dites Corona.
"Active finding case yang di pasar itu, (pedagang) tidak mau dites karena takut harus diisolasi. Kalau diisolasi tidak berdagang," ujar Suharti dalam acara dikusi virtual yang disiarkan di Channel YouTube Pokja PPAS, Kamis (9/7/2020).
Pemprov DKI Jakarta kemudian memberi peringatan kepada pedagang. Strategi itu, disebut Suharti, efektif menyelesaikan masalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tidak mau tes (Corona), mereka tidak boleh berdagang, maka dari itu mereka mau tidak mau ikut tes," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, DPP IKAPPI merilis data terbaru kasus COVID-19 di pasar tradisional. Per Minggu (5/7/2020), sebanyak 833 pedagang pasar terpapar COVID-19. Kasus positif tersebar pada 164 pasar di 24 provinsi dan 72 kabupaten/kota di Indonesia. Jumlah kasus terbanyak masih diduduki wilayah DKI Jakarta.
Dari data IKAPPI, tercatat ada 25 kasus baru di DKI Jakarta. Kasus terbanyak ada di Pasar Gembrong, Jakpus (4); Pasar Karanganyar, Jakpus (4); dan Pasar Kopro, Jakbar (4).
(aik/aik)