Jawab Kritik, Pemerintah Tegaskan Rapid Test Corona Tetap Perlu

Jawab Kritik, Pemerintah Tegaskan Rapid Test Corona Tetap Perlu

Danu Damarjati - detikNews
Kamis, 09 Jul 2020 13:03 WIB
Jubir Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Achmad Yurianto (Dok. BNPB)
Jakarta -

Rapid test dinilai tidak perlu dilakukan lagi karena hasilnya tidak akurat mendeteksi virus Corona. Namun pemerintah menegaskan rapid test tetap penting dilakukan.

"Perlu. Pakailah rapid test yang akurasinya bagus," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, kepada detikcom, Kamis (9/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuri mengatakan pihak Kementerian Kesehatan sudah punya izin edar alat rapid test yang berakurasi bagus. Maka seharusnya, hanya alat rapid test yang telah tersertifikasi Kemenkes yang dipakai sebagai alat tes.

"Maka diikuti rapid test yang sudah ada surat izin edarnya, itu yang dipakai, dan harganya maksimal Rp 150 ribu," kata Yurianto.

ADVERTISEMENT

Hingga saat ini, alat deteksi COVID-19 yang paling andal adalah real time-polymerase chain reaction (RT-PCR). Namun bukan berarti alat tes jenis rapid test tidak berguna.

"Rapid test itu berguna untuk screening (penapisan, red) supaya yang positif tidak usah bepergian," kata Yurianto.

Tonton juga 'Jokowi Soroti Penolakan Rapid Test-PCR Corona Oleh Warga':

[Gambas:Video 20detik]

Sebelumnya, anggota Ombudsman Alvin Lie menyerukan penghentian syarat rapid test bagi calon penumpang pesawat domestik, kapal domestik, dan kereta api. Menurutnya, pemeriksaan suhu tubuh dan jaga jarak sudah cukup untuk mencegah penularan Corona bagi calon penumpang.

"Dengan adanya ini, justru kita pertanyakan apakah masih relevan melakukan tes antibodi ini sebagai syarat bepergian bagi penumpang pesawat udara, kereta api, maupun kapal. Karena sebenarnya rapid test ini tidak ada gunanya untuk mencegah penularan COVID-19," kata Alvin kepada wartawan, Rabu (8/7) kemarin.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, juga telah menyoroti rapid test. Dia meminta rapid test segera disetop.

"Adanya testing cepat antibodi, rapid test, ini sangat tidak akurat," kata Pandu dalam diskusi 'Jelang Usai PSBB Transisi', pada Sabtu (4/7) lalu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads