MPR Sambut Baik Anggaran Rp 2,6 T untuk Bantuan Corona di Pesantren

MPR Sambut Baik Anggaran Rp 2,6 T untuk Bantuan Corona di Pesantren

Nurcholis Maarif - detikNews
Kamis, 09 Jul 2020 10:28 WIB
MPR
Foto: dok MPR
Jakarta -

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menyambut baik anggaran senilai Rp 2,6 triliun untuk membantu fasilitas kesehatan pesantren. Ini sebagai langkah pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di pesantren.

"Saya bergembira dan bersyukur, akhirnya aspirasi kita untuk memperjuangkan pondok pesantren mendapat bantuan fasilitas kesehatan didengar dan direspon oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)," ujar Jazilul dalam keterangannya, Kamis (9/7/2020).

Sebelumnya, saat mengunjungi Pondok Pesantren Raudhatul Muta'allimin dan Pondok Pesantren Al Ittihad di Cianjur beberapa waktu yang lalu, Jazilul berkeluh kesah mengenai adanya pondok pesantren yang belum memiliki fasilitas memadai untuk mencegah penularan COVID-19.

Dirinya menyayangkan fasilitas pencegahan penularan COVID-19 belum ada di banyak pondok pesantren. Fasilitas kesehatan di pondok pesantren menurutnya penting sebab di tempat itulah generasi muda bangsa ini dididik dan menuntut ilmu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari pesantren lahir sumber daya-sumber daya manusia yang unggul, baik secara intelektual maupun spiritual. Contohnya, dari Raudhatul Muta'allimin muncul tokoh-tokoh berpengaruh bagi Cianjur," ujarnya.

Ia mengajak membayangkan bagaimana kalau proses pendidikan di pesantren terhenti karena terkena dampak pandemi COVID-19. Kementerian terkait, Kementerian Agama, menurut politisi PKB itu diakui belum menunjukan keseriusan dalam mengatasi masalah yang menimpa pesantren-pesantren.

"Khususnya yang berada di daerah-daerah seperti Cianjur," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Disampaikannya, melihat anggaran yang ada, Kementerian Agama sepertinya tak ada niatan untuk membantu dunia pendidikan pesantren. Pria asal Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur itu meminta Kementerian Agama serius dalam memberikan perhatiannya kepada pondok pesantren.

"Khususnya di tengah pandemi seperti saat ini," ujarnya.

Bagi pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu, lembaga pendidikan khas Indonesia itu sudah terbukti menjadi sarana belajar agama dan ilmu pengetahuan berbagai lapisan masyarakat, sehingga sudah seharusnya pesantren lebih mendapatkan dukungan dari pemerintah.

"Ini yang harus jadi fokus pemerintah, pesantren saat ini tidak punya akses anggaran. Jangan biarkan hidupnya seperti rumput alang-alang," ujarnya.

Namun, kata dia, keluh kesah dirinya akhirnya sirna setelah Jokowi memberi anggaran kepada pesantren senilai Rp 2,6 triliun. Anggaran sebesar itu, menurutnya disampaikan sendiri oleh Jokowo saat Rapat Konsultasi Pimpinan MPR dengan Presiden di Istana Bogor pada Rabu (8/7/2020).

Bantuan yang akan diberikan, menurut Jazilul, selanjutnya akan diatur dan ditangani oleh Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian PUPR.

"Pak Presiden juga menyampaikan kualifikasi dan syarat teknisnya," ungkapnya.

Dirinya berharap ketiga kementerian itu bisa merealisasikan apa yang menjadi keinginan masyarakat, dalam hal ini pengelola pesantren sesuai dengan instruksi dan arahan presiden.

Dituturkan, Jokowi menyiapkan anggaran senilai Rp 2,6 triliun untuk membantu fasilitas kesehatan sebagai langkah pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di pesantren.

"Kehawatiran sejumlah pesantren soal anggaran kesehatan sudah dijawab Pak Joko Widodo," tambahnya.

Jazilul mengungkapkan dalam Rapat Konsultasi, Jokowi menyampaikan bahwa saat ini betapa sulit dan dilemanya menggerakan sektor ekonomi, industri, pendidikan secara serempak di tengah masa pandemi. Meski demikian menurutnya, Jokowi tidak patah arang dan tetap optimis Indonesia dapat mengatasi dampak pandemi.

"Optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibanding USA dan beberapa negara Eropa dan Asia," ujarnya.

"Pun demikian beliau juga optimis sistem pendidikan akan berjalan sesuai dengan keinginan kita bersama," tambahnya.

Untuk itu dirinya mengingatkan masyarakat untuk tetap bahagia dalam menjalankan aktivitas sembari tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan cuci tangan.

"Bagi yang bertani, bertanilah dengan penuh semangat, jangan sampai stres akibat Corona. Percayalah, kalau petani kita makmur, makmur juga bangsa Indonesia," tegasnya.

(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads