Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkap dunia sedang menghadapi ancaman biologis pandemi virus Corona. Hadi mengatakan kematian akibat COVID-19 hampir dua kali lipat dari korban jiwa akibat perang Vietnam yang berlangsung dari pada 1957-1975.
Berdasarkan data dari John Hopkins University and Medicine, kematian akibat virus Corona hingga 8 Juli 2020 sebanyak 543.481 kasus. Sedangkan korban jiwa pada perang Vietnam diperkirakan lebih dari 280.000.
"Angka kematian akibat virus ini hampir 2 kali lipat korban jiwa akibat perang Vietnam. Namun tidak hanya itu saja, pandemi telah membuat perekonomian dunia terjun bebas. Jutaan orang menjadi pengangguran, banyak perusahaan yang gulung tikar, produsen, bahan pangan berupaya melindungi kepentingan dalam negeri dan sebagainya," kata Hadi saat memberikan pengarahan kepada calon perwira remaja (capaja) TNI-Polri 2020, seperti disiarkan secara langsung di akun YouTube TNI AU, Rabu (8/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadi menyebut Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki ekonomi positif tahun 2020. Namun angka itu masih di bawah target pertumbuhan ekonomi.
"Walaupun Indonesia diperkirakan menjadi bagian dari hanya sedikit negara di dunia yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif di tahun 2020. Angka tersebut walaupun di bawah prediksi pertumbuhan dalam APBN," katanya.
Tonton video 'Pemkot Gandeng TNI-Polri Tangani Covid-19 di Makassar':
Hadi menyebut pandemi virus Corona memberikan dampak yang mengguncang dunia. Dia menyebut angka kematian akibat COVID-19 masih di bawah flu Spanyol, yang terjadi satu abad lalu.
"Dampak ancaman virus COVID-19 mengguncang dunia, walaupun korbannya masih jauh di bawah angka kematian flu Spanyol yang terjadi pada tahun 1918," jelasnya.
Lebih lanjut, Hadi mengungkapkan semua negara kewalahan menghadapi virus Corona, termasuk negara maju. Dia mencontohkan pandemi Corona yang melanda Amerika Serikat.
"Bahkan kalau kita membaca melihat di berita negara-negara maju bahwa sistem kesehatan yang sangat modern ini juga kewalahan. Amerika Serikat negara adidaya, memiliki angka terkonfirmasi dan meninggal dunia yang sangat tinggi. Dengan semakin besarnya kemampuan kita melaksanakan pemeriksaan, uji sampel, penelusuran, maka kita semakin tahu bahwa COVID-19 begitu besar menyerang negara-negara di dunia, termasuk Indonesia," katanya.