Kebun Raya Bogor telah beroperasi kembali setelah sebelumnya ditutup. Kondisi Kebun Raya Bogor lengang.
detikcom datang untuk melihat kondisi Kebun Raya Bogor yang berlokasi di pusat Kota Bogor, Jawa Barat, saat perdana dibuka, Selasa (7/7/2020). Akses keluar-masuk Kebun Raya Bogor ada di Pintu 1. Ada petugas Kebun Raya Bogor, polisi, dan TNI yang melakukan penjagaan di depan pintu masuk kendaraan. Petugas Kebun Raya Bogor yang berjaga memakai masker, face shield, dan sarung tangan.
Pengunjung yang datang dicek suhu tubuhnya dengan thermo gun. Bila suhu tubuh tidak di atas ketentuan, pengunjung diperkenankan masuk ke Kebun Raya Bogor.
Pengunjung yang datang pun ada yang membawa sepeda motor, mobil, atau berjalan kaki. Mereka yang datang ke tempat ini ada yang sendirian, bersama kerabatnya, atau datang sekeluarga bersama anaknya yang masih kecil.
Petugas juga melakukan penjagaan di Gedung Sambrama yang akses untuk pengunjung pejalan kaki. Pengunjung yang masuk dari tempat ini wajib mencuci tangan dan diperiksa suhu tubuhnya.
![]() |
Ada banyak spot yang bisa dikunjungi. Namun, hanya spot Kolam Gunting yang cukup banyak didatangi. Untuk spot lain, seperti Monumen Plasma Nutfah Kelapa Sawit, cagar budaya Kompleks Makam Keramat, Taman Sudjana Kassan, dan lainnya tampak lengang.
Area tempat duduk yang disediakan diberi batas physical distancing. Pengunjung dilarang duduk di marka yang ditandai silang. Selain itu, beberapa spanduk dan papan pemberitahuan tentang protokol kesehatan COVID-19 dibentangkan di sekitar area Kebun Raya Bogor.
"Di Kebun Raya (Bogor) memang sepi karena kami melakukan pembatasan pengunjung sebanyak 5.000 per hari," kata GM Operasional Kebun Raya Bogor/PT Mitra Natura Raya (MNR), Marga Anggrianto, ketika dihubungi, Selasa (7/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marga menjelaskan jumlah pengunjung 5.000 orang per hari dilakukan selama fase perdana Kebun Raya Bogor dibuka, yakni dari 7 Juli sampai 14 Juli 2020. Pembatasan ini dilakukan karena pengelola ingin pengunjung melakukan wisata sehat.
"Memang sepi kami sengaja karena kami pembatasan dulu. Jadi kami ingin semuanya bertahap. Di mana, anggaplah seperti pemerintah, pra-AKB (adaptasi kebiasaan baru). Pra-nya seperti ini kami sengaja bikin Kebun Raya Bogor terbatas dulu. Karena kami ingin mengedepankan wisata sehat," ucapnya.
![]() |
Pembatasan jumlah pengunjung ini dilakukan secara bertahap. Setelah 14 Juli 2020, lanjutnya, Kebun Raya Bogor membatasi jumlah pengunjung per 1 waktu.
Dari 15-31 Juli 2020, Kebun Raya Bogor membatasi 10 ribu tiket dalam 1 waktu. Lalu di fase berikutnya, yakni 1-31 Agustus 2020, Kebun Raya Bogor membatasi 15 ribu tiket maksimum dalam 1 waktu.
"Dari September fase new normal kita, September dan berlaku permanen, berlaku seterusnya, itu berlaku maksimum 20 ribu pengunjung dalam 1 waktu. Di mana, itu per satu waktu ya artinya masuk di dalam (Kebun Raya Bogor) sudah terjual 10 ribu (tiket) orang, di luar tutup dulu nih (penjualan) tiketnya, gitu. Tetapi ketika sudah keluar 1.000 orang, kita penjualan tiket 1.000 lagi," ucap Marga.