Kekecewaan dalam Karangan Bunga di Balkot: Anies Hancurkan Kepercayaan Anak Didik

Kekecewaan dalam Karangan Bunga di Balkot: Anies Hancurkan Kepercayaan Anak Didik

Muhammad Ilman Nafi'an - detikNews
Senin, 06 Jul 2020 11:33 WIB
Karangan Bunga Kekecewan PPDB DKI di Balai Kota DKI
Foto: Karangan Bunga Kekecewan PPDB DKI di Balai Kota DKI (Ilman-detik)
Jakarta -

Sejumlah karangan bunga bernada kekecewaan berdatangan di Balai Kota DKI Jakarta. Karangan bunga itu dikirimkan oleh para orang tua yang kecewa dengan proses Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) DKI 2020.

Pantauan detikcom, karangan bunga itu tiba di depan kantor Anies Baswedan sekitar pukul 09.40 WIB diantar menggunakan pikap berwarna hitam. Total, ada 8 karangan bunga yang sudah dijejerkan di depan Balai Kota Jalan Medan Merdeka Selatan.

Delapan karangan bunga itu ditempatkan di dua sisi. Empat di sisi kiri dan empat lagi di sisi kanan pintu masuk Balai Kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai jenis tulisan kekecewaan tertera dalam karangan bunga itu. Salah satunya menyebut Anies dan Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana sebagai perusak kepercayaan anak didik.

"Terima kasih kepada Gubernur dan Kepala Disdik DKI kalian hancurkan kepercayaan anak didik dan psikologi mereka," tulis karangan bunga itu.

ADVERTISEMENT

Selain itu, ada juga karangan bunga yang menuliskan PPDB DKI 2020 lebih kejam dari pada virus Corona. "Selamat kepada Disdik dan Gubernur atas kebijakan PPDB DKI 2020 yang kekejamannya lebih mematikan dari pada virus Corona".

Selain itu, ada juga karangan bunga yang meminta Nahdiana untuk turun dari jabatannya sebagai Kadisdik DKI. "Pecat ibu Nahdiana, dari anak-anak lulusan 2020 yang terzolimi olehmu".

Karangan bunga itu sempat menjadi perhatian pejalan kaki yang melintas di depan Balai Kota. Para pejalan kaki itu sesekali menengok ke arah karangan bunga.

Sambil berjalan, para pejalan kaki itu nampak membaca tulisan yang ada di karangan bunga. Sementara, para pengendara tak nampak memperhatikan karangan bunga yang ada.

Salah satu orang tua siswa, Agung (46) mengatakan, dalam kiriman bunga itu tidak diikuti dengan aksi unjuk rasa. Menurutnya, kiriman karangan bunga itu merupakan bentuk simbolis kekecewaan para orang tua.

"Kita hanya simbolik saja hanya memberikan karangan bunga ini ke Pemprov DKI Jakarta sebagai bentuk kekecewaan kami, sebagai mati surinya pendidikan yang ada di Jakarta," kata Agung di depan Balai Kota DKI Jakarta.

Karangan Bunga di Balai Kota DKIKarangan Bunga di Balai Kota DKI (Ilman-detik)

Disdik DKI Jelaskan Perihal Sistem PPDB DKI

Disdik DKI Jakarta sebelumnya sudah bertemu dengan perwakilan orang tua murid. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana kala itu menjelaskan perihal sistem PPDB DKI.

Di dalam rapat bersama Komisi E DPRD DKI Jakarta, Nahdiana menjelaskan alasan memilih seleksi sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan ukuran umur daripada jarak. Menurutnya, sistem dengan jarak memiliki masalah.

"DKI itu menggunakan berbasis wilayah, persoalannya bukan karena punya hati atau tidak, coba ditengok yang menggunakan titik koordinat saat ini, ada masalah atau tidak? Setahu saya, di Solo itu juga ada masalah dengan titik koordinat," ucap Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, dalam rapat bersama Komisi E DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (24/6/2020).

Nahdiana menerangkan, Pemprov DKI Jakarta tidak bisa memenuhi keinginan dari orang tua murid dan anggota dewan yang ingin memasukkan seleksi jarak sebagai seleksi utama di sistem zonasi.

"Karena dengan mengukur jarak, bukan tidak dengarkan protes. Kami ingin semua paham bahwa kami tidak bisa mengukur jarak. Demografi Jakarta, (sistem zonasi) berbasis kewilayahan. Tidak ada tahapan ukur radius kewilayahan," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads