Ini Perbedaan Pendaftaran SBMPTN 2019 dan Pendaftaran SBMPTN 2020

Ini Perbedaan Pendaftaran SBMPTN 2019 dan Pendaftaran SBMPTN 2020

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 30 Jun 2020 12:49 WIB
Ilustrasi fokus (bukan buat insert) SBMPTN 2018 (Andhika Akbaryansyah/detikcom)
Ilustrasi perbedaan pendaftaran SBMPTN 2019 dan pendaftaran SBMPTN 2020 (Andhika Akbaryansyah/detikcom)
Jakarta -

Bagi detikers yang dahulu melakukan pendaftaran SBMPTN 2019 dan sekarang melakukan pendaftaran SBMPTN tahun 2020 mungkin akan menemukan sejumlah perbedaan. Panitia LTMPT memang melakukan perubahan sebagai hasil dari evaluasi mengenai pendaftaran SBMPTN 2019 dan juga tentang penerapan protokol kesehatan saat pandemi covid-19.

Lalu apa saja yang menjadi perbedaan antara pendaftaran SBMPTN 2019 dan tahun ini ? Kami akan jelaskan dalam beberapa poin di bawah ini :

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pemilihan Mata Ujian yang Akan Dikerjakan Calon Mahasiswa

Perbedaan yang pertama adalah mengenai pemilihan mata ujian yang akan dikerjakan oleh detikers peserta UTBK SBMPTN 2020. Tahun lalu, pemilihan mata ujian ini dapat dilaksanakan 2 kali sekaligus apabila ada dua pilihan yang berbeda. Kamu dapat memilih ujian untuk pilihan saintek dan juga soshum. Jadi, detikers harus tes dua kali.

ADVERTISEMENT

Berbeda dengan tahun ini, mata ujian yang diujikan hanya satu sehingga detikers tidak perlu memilih soshum atau saintek dan juga tidak perlu melakukan tes dua kali. Mata ujian yang diujikan adalah TPS atau Tes Potensial Skolastik yang sudah mengetes secara lengkap dari mulai kemampuan penalaran umum, pengetahuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, dan kemampuan dalam memahami bacaan dan juga menulis.

Biaya Pendaftaran yang Akan Dibayarkan Calon Mahasiswa

Selain pemilihan mata ujian yang akan dikerjakan oleh calon mahasiswa, perbedaan yang lainnya juga terletak pada biaya yang dibayarkan. Pada pendaftaran SBMPTN 2019 lalu, biaya yang harus dibayarkan oleh peserta adalah Rp 200 ribu untuk saintek atau soshum. Sedangkan untuk tahun ini, panitia pelaksanaan UTBK-SBMPTN hanya membebankan biaya 150 ribu saja, dan bagi pemegang KIP-Kuliah dan lolos mengenai persyaratannya maka tidak akan dipungut biaya sedikit pun.

Jumlah Pendaftar SBMPTN

Jika dilihat dari jumlah, peserta yang mendaftar SBMPTN juga mengalami perbedaan. Jumlah pendaftar SBMPTN 2019 lalu mencapai 714.652 peserta dan pada tahun ini mengalami penurunan yaitu menjadi sekitar 706.327. Walaupun tidak begitu signifikan akan tetapi memang tidak bisa dipungkiri bahwa pendaftar tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun kemarin.

Namun, detikers tidak boleh langsung berbangga diri karena kuota SBMPTN masih tetap 40 persen sehingga keketatannya sangat tinggi. Belum lagi saingan detikers yang berasal dari berbagai daerah. Oleh karena itu, detikers harus tetap belajar dan terus melatih kemampuan serta jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan tubuh dengan baik.

Kesempatan Pendaftar dari Peserta yang Lolos dalam Seleksi SNMPTN

Yang berbeda dari proses pendaftaran SBMPTN tahun 2019 dan tahun 2020 selanjutnya adalah kesempatan pendaftar dari peserta SNMPTN yang sudah lolos. Mereka yang sudah diumumkan diterima di Perguruan Tinggi Negeri sebelum adanya UTBK-SBMPTN tidak boleh mendaftar kembali pada sistem SBMPTN tahun 2020.

Hal ini sangat berkaitan dengan banyaknya peserta SNMPTN yang lolos dan mengikuti kembali tes SBMPTN dan banyak juga yang lolos. Hal ini dapat mempersempit kesempatan bagi para calon mahasiswa yang belum diterima di perguruan tinggi negeri.

Dari beberapa penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan apabila pendaftaran SBMPTN 2019 sangat berbeda dengan pendaftaran SBMPTN pada tahun 2020. Perbedaan tersebut tentunya didasarkan oleh beberapa hal mulai dari evaluasi tahun kemarin dan mengenai protokol kesehatan.

Tonton juga video 'Mendikbud Alokasikan Rp 3,2 T Dana BOS untuk Sekolah Terdampak Corona':

(erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads