"6 anggota Polres Madina alami luka-luka saat bersiaga amankan aksi demo yang diakibatkan lemparan batu dari kerumunan masyarakat Mompang Julu yang anarkis," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Selasa (30/6/2020).
Enam orang personel polisi yang terluka itu yakni AKP J Hutajulu, Aipda AB Siagian, Bripda WA Putra, Bripka AR Kurniawan, Briptu M Arif dan Bripka H Sitorus. Mereka mengalami luka memar hingga robek karena lemparan batu.
Tatan mengatakan pihaknya telah melakukan negosiasi untuk menghentikan aksi unjuk rasa warga. Tokoh adat hingga tokoh agama dilibatkan untuk menghentikan aksi.
"Sejumlah cara sudah di lakukan pihak Polres Madina mulai dari negosiasi hingga mengedepankan tokoh adat, agama dan masyarakat namun belum menemukan titik terang," jelasnya.
Selain menyebabkan korban dari kepolisian, Tatan menyebut unjukrasa warga ini juga menghambat perjalan bus yang melintasi wilayah itu. Sejumlah bus harus berhenti karena jalan yang diblokir warga.
Sebelumnya, Tatan mengatakan kericuhan ini juga menyebabkan kendaraan rusak, salah satunya mobil dinas Wakapolres Madina yang turut dibakar massa. Kericuhan dipicu warga yang menuntut Kepala Desa Mompang Julu dicopot gegara dianggap tak transparan soal anggaran.
"Aksi pemblokiran Jalinsum di Desa Mompang Julu oleh sebagian masyarakat menuntut menurunkan jabatan Kepala Desa Mompang Julu Panyabungan Utara, Mandailing Natal," kata Tatan saat dimintai konfirmasi, Senin (29/6).
(aik/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini