Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghitung jumlah keramaian yang ditimbulkan dari 32 titik car free day (CFD) di Jakarta. Hasil penghitungan tersebut disarankan agar Pemprov DKI melakukan swab test terhadap masyarakat sesuai dengan rasio yang telah ditetapkan oleh WHO.
"Saran saya tetap lakukan testing dan kluster sesuai dengan rasio jumlahnya. Jadi misalnya total keramaian berapa? Lakukan rasionya berapa dan dilakukan di beberapa titik yang merupakan zona merah atau yang berpotensi COVID-nya tinggi," kata Zita saat dihubungi, Minggu (28/6/2020).
Zita mengatakan rasio yang telah ditetapkan WHO adalah 1.000 testing per 1 juta penduduk. Menurutnya, tes swab yang sesuai dengan jumlah rasio yang telah ditetapkan WHO akan memudahkan untuk mengetahui seberapa besar risiko penularan Corona di seluruh titik CFD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, kalau misalnya penduduk Jakarta di CFD berapa nih, apakah 100 ribu di 32 titik. Nah itu dibikin rasionya berapa dilakukan di beberapa kluster yang memang red zone, kan memang masih ada beberapa kelurahan yang red zone," katanya.
"Jadi tinggal tempat-tempat mana yang zona-zona klaster tinggi kita bikin klaster, di situ kita lihat gimana kenaikan grafiknya apakah naik atau turun kalau naik terus ya kita lakukan treatment apakah itu disetop sementara atau apa," sambungnya.
Tonton video 'Lokasi CFD Jakarta Disebar, Kadishub: Tidak Ada Penumpukan Warga':
Terpenting, kata Zita, Pemprov DKI harus sigap dan terus memantau jika akibat kerumunan atau warga yang tak terapkan protokol kesehatan di CFD bisa mengakibatkan tambahan kasus positif di DKI. Namun, kata dia, penemuan kasus positif di masyarakat tak perlu ditanggapi sebagai sesuatu yang luar biasa karena, menurutnya, itu sesuatu yang wajar dalam masa PSBB transisi menuju new normal.
"Paling penting adalah Pemprov DKI itu harus sigap, pemerintah harus hadir melakukan monitoring. Jadi bukan masalah kalau ada positif langsung ditutup, bukan gitu. Itu wajar menurut saya, tapi asalkan melakukan monitoring terus secara berkala, terus di monitoring, swab test yang ada positif itu bisa ditutup dulu, misalnya 2-3 hari, buka lagi. Tapi bukan meniadakan CFD ya nggak juga gitu loh," katanya.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta menentukan 32 titik lokasi pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB), atau yang biasa dikenal dengan sebutan car free day (CFD). Di sejumlah titik CFD masih ada warga yang tidak bermasker dan membawa anak-anak, meskipun sudah ada imbauan untuk tidak mengajak.
detikcom memantau pelaksanaan CFD, Minggu (28/6) pagi, di sejumlah lokasi, seperti di Jalan Gajah Mada-Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat; di Jalan Pemuda, Jakarta Timur; di jalan layang non-tol (JLNT) Antasari, Jakarta Selatan; dan di Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara.