Antara Sakit Hati dan Gangguan Mental Penyerang Polres OKI

Round-Up

Antara Sakit Hati dan Gangguan Mental Penyerang Polres OKI

Tim detikcom - detikNews
Senin, 29 Jun 2020 06:51 WIB
Barang-barang yang diamankan dari penyerangan Polres OKI Sumsel (Dok, Istimewa)
Foto: Barang-barang yang diamankan dari penyerangan Polres OKI Sumsel (Dok, Istimewa)
Jakarta -

Indra Oktomi (35) nekat menyerang Mapolres Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) Minggu dini hari. Motif Indra Oktomi antara sakit hati dan gangguan mental.

"Motif sementara kemungkinan sakit hati karena yang bersangkutan baru selesai menjalani hukuman karena kasus penganiayaan," kata Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (28/6/2020).

Pelaku menyerang Mapolres OKI pada pukul 02.15 WIB dini hari tadi. Pelaku menerobos dengan menabrak pagar Mapolres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang bersangkutan menerobos masuk dengan menabrak pintu atau pagar mako dan mencari polisi dan menyerang serta melukai anggota yang jaga," ujarnya.

Polisi masih mendalami kasus ini. Sejauh ini belum ada bukti soal keterkaitan pelaku dengan jaringan teroris.

ADVERTISEMENT

Dalam aksinya, Indra juga menusuk seorang polisi. Kepada polisi, keluarga menyebut pelaku mengalami gangguan mental karena ilmu kebatinan.

"Menurut keterangan kakak ipar pelaku, pelaku adalah residivis kasus penganiayaan dan menjalani hukuman 7 bulan penjara dan juga mengalami gangguan mental akibat mendalami ilmu kebatinan," kata Kasat Reskrim Polres OKI AKP Agus Prihadinika saat dihubungi terpisah.

Selain itu, pelaku diduga mengonsumsi sabu. "Ditambah kemungkinan pelaku juga sering mengkonsumsi narkoba jenis sabu," ujarnya.

Senada dengan Kapolda, AKP Agus juga menduga pelaku dendam dengan polisi karena ditangkap terkait kasus penganiayaan. Polisi masih mendalami kasus ini.

"Dugaan sementara pelaku dalam pengaruh narkoba dan dendam terhadap anggota Polri karena pernah tangkap dalam kasus penganiayaan," ucapnya.

Indra Oktomi ditembak karena aksinya membahayakan dan mengancam nyawa petugas. Dia kemudian tewas kehabisan darah.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads