Anak John Kei, Melan Refra mengaku kaget atas kasus penyerangan terhadap Agrapinus Rumatora alias Nus Kei yang diduga melibatkan sang ayah. Melan juga menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas kejadian itu.
Hal itu diungkapkan oleh putri sulung John Kei saat menjenguk ayahnya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (26/7) malam. Melan mengaku sedih sekaligus kaget, mengingat menurutnya, sang ayah telah bertobat setelah keluar dari LP Nusakambangan.
"Atas nama keluarga, saya mau ucapin, saya putri Pak John Refra, mau mengucapkan permohonan maaf kepada pemerintah dan warga negara Indonesia yang di mana telah dianggap Papah saya membuat kegaduhan," jelas Melan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melan mengaku kaget mendengar kabar penyerangan terhadap Agrapinus Rumatora alias Nus Kei, yang juga merupakan kakeknya. Untuk diketahui, Nus Kei merupakan paman John Kei.
"Mengenai berita yang ada belakangan ini menyebutkan Papah saya sama Opa Nus cukup mengagetkan ya bagi saya," ucap anak sulung John Kei ini.
Melan juga mengungkap rasa sedihnya. Sebab, ia menaruh harapan besar bahwa sang ayah akan berubah setelah keluar dari LP Nusakambangan.
"Untuk kesempatan ini mau mengutarakan saya sebagai anak sangat sedih, di mana saat saya jemput Papah saya di Nusakambangan, saya itu mempunyai harapan yang sangat besar mengenai perubahan Papah saya yang sangat dahsyat," katanya.
Sebagai seorang anak, Melan merasakan bagaimana perubahan besar yang terjadi pada diri John Kei.
"Apakah boleh saya sebagai anak merasa perubahan dari--yang teman tahu--Papah saya bagaimana, dan saya merasakan dari Nusakambangan terus sampai rumah Papah itu berubah dari kehidupan yang lama. Jadi semua itu saya rasakan dimulai dari saat di rumah," katanya.
Perubahan spiritual juga dirasakan Melan. Apalagi John Kei mengajak keluarganya aktif pelayanan di gereja setelah keluar dari LP Nusakambangan.
"Sekarang di mana-mana dimulai dari doa, mau ngapain pun harus doa, mau larut malam kumpul di rumah kita kumpul sama-sama berdoa. Sampai akhirnya saya merasa Papah mengajak kami sekeluarga ikut pelayanan sama Papah dari gereja ke gereja," katanya.
Namun belum lama John Kei menghirup udara bebas, kini ia harus kembali ke jeruji besi. Hal ini membuat sang puti kaget. Lebih mengagetkan lagi, penyerangan yang melibatkan John Kei ini terjadi kepada Nus Kei yang tak lain adalah kakeknya sendiri.
Melan mengakui jika hubungan sang ayah dengan Nus Kei mulai retak setelah 3 tahun belakangan. Namun Melan mengaku tidak mengetahui ada persoalan apa di antara sang ayah dan kakeknya itu.
"Pokoknya yang saya tahu, dulu Opa Nus dekat sama kami sekeluarga. Entah kenapa saya kurang paham, masalah orang tua, Papa dengan Opa Nus. Tapi saya merasa memang sudah agak melonggar semenjak sekitar 2-3 tahun," kata putri sulung John Kei ini.
Dia menyebut, sebagai anak, tidak mau ambil pusing soal perseteruan orang tua. Meski begitu, menurutnya, John Kei selalu mengingatkan untuk menjalin silaturahmi dengan Nus Kei.
"Saya nggak ambil pusing masalah kayak gesekan-gesekan gitu. Yang saya tahu, Papa sama Opa Nus agak menjauh, tetapi Papa selalu ingatkan, walaupun jauh, kita tetap harus menghormati," katanya.
Meski hubungan sang ayah dengan Nus Kei merenggang, namun Melan mengaku masih sering menjaga tali silaturahmi dengan Nus Kei. Melan mengaku sering mengunjungi Nus Kei setelah tidak lagi tinggal di tempatnya tinggal, Medan Satria, Kota Bekasi.
"Waktu itu pun Opa Nus pernah pindah rumah dari Titian ke Bintara aku masih tetep jalin silaturahmi, sering ke rumah Opa Nus, ngobrol-ngobrol," sambungnya.
Bahkan dalam kondisi hubungan keluarga yang merenggang, namun menurut Melan, sang ayah mengingatkannya untuk selalu hormat kepada Nus Kei.
"Yang saya tahu, Papa sama Opa Nus agak menjauh, tetapi Papa selalu ingatkan, walaupun jauh, kita tetap harus menghormati," kata Melan.
Saat ditanya lebih jauh soal permasalahan apa yang terjadi antara John Kei dan Nus Kei, Melan enggan membahasnya. Bagaimanapun, ia tetap memberikan dukungan kepada sang ayah.
"Aku nggak mau bahas itu. Aku di sini mau support Papa, nggak mau bahas kasus atau gimananya, karena di sini kalau aku tambah bicarain kasus mungkin Papa tambah pusing. Tujuan ke sini buat hibur dia," tuturnya.