Geram Anjing Mati Dipukuli di Bali Berujung Sayembara Rp 13 Juta

Round-Up

Geram Anjing Mati Dipukuli di Bali Berujung Sayembara Rp 13 Juta

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 27 Jun 2020 10:46 WIB
Penganiayaan sadis dan pencurian anjing di Nusa Dua, Bali (Screenshot video viral)
Penganiayaan sadis dan pencurian anjing di Nusa Dua, Bali (Screenshot video viral)
Jakarta -

Kasus viral anjing di Bali mati dipukuli balok kayu dan dibekap karung menyita perhatian. Muncul sayembara berhadiah Rp 13 juta untuk pemberi informasi valid terkait identitas pelaku.

Sayembara itu diadakan kelompok penyayang hewan di Bali. Mereka geram atas kasus anjing dibekap karung dan dipukul pakai balok kayu hingga akhirnya mati.

"Sayembara itu memang dibuat. Biasanya, seperti kasus sebelumnya, para pelaku lari atau sembunyi setelah melakukan perbuatannya. Dengan ada sayembara ini, (ada hadiah) yang memberi info pelaku ini di mana," kata penyayang hewan, Tio Russ, saat dihubungi detikcom, Jumat (26/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tio mengatakan banyak pihak yang geram terhadap aksi penganiayaan hewan tersebut. Nilai nominal hadiah yang ditawarkan pun meningkat karena kasus ini dianggap sudah keterlaluan.

"Sayembara itu awalnya Rp 2 juta, kemudian ada yang menambahkan karena pada geram. Dan kejadian ini bukan yang pertama di Bali. Terakhir ada Rp 13,5 juta (hadiah sayembara) dan sepertinya akan bertambah karena tadi ada yang merespons lagi," kata Tio.

ADVERTISEMENT

Tio Russ mengaku ikut mendampingi DR (26), yang merupakan pemilik, saat membuat laporan di Polsek Kuta Selatan. Kasus yang tengah diselidiki polisi ini tercatat dengan nomor pelaporan STPL/1475/VI/2020/Bali/Resta Dps/Sek.Kutsel.

Para pencinta hewan berharap pelaku ditangkap. Sebab, kejadian serupa juga sempat terjadi.

Kasus anjing dibekap karung dan dipukuli pakai balok kayu di Bali berlanjut ke jalur hukum. Kasus tersebut telah dilaporkan ke Polsek Kuta Selatan.

"Ya sudah ada laporan, barusan ada laporan itu. Kami masih melakukan penyelidikan dulu terkait pelakunya. Kekerasan terhadap hewan (pelaporanya), iya polisi akan menyelidiki dulu kasus ini," kata Kapolsek Kuta Selatan AKP Yusak Agustinus Saaoi saat dimintai konfirmasi, Jumat (26/6/2020).

Pemilik anjing, DR, mengaku baru mengetahui kejadian penganiayaan tersebut dari video yang viral. Dari kronologi yang dia ceritakan, awalnya sang pemilik sedang bepergian ke Kuta. Beberapa saat berselang, DR ditelepon oleh adiknya yang mengabarkan tiba-tiba bahwa anjingnya mati.

"Kami waktu itu mau pergi ke Kuta. Begitu kan. Terus kejadiannya di rumah, tapi ada yang menelepon, adik saya cerita tidak melihat anjing itu. Kemudian ada video begitu. Kami juga sampai heran gitu," ujar DR kepada detikcom, Jumat (26/6/2020).

Awalnya, anjing tersebut berada di rumah. Lalu, dalam video tersebut, anjing itu dipukuli dengan balok kayu. Setelah dipukuli hingga tak berdaya, anjing tersebut dipukuli kembali hingga mati dan dimasukkan ke karung.

"Kronologinya itu seperti yang video. Saya tahunya anjing saya sudah mati begitu. Saya tahunya anjing saya sudah mati begitu. Saya tidak tahu kronologi bagaimana awalnya itu dia dipukul kemudian diseret, kemudian dipukuli lagi sampai mati," ungkap DR.

"Iya, jasadnya dibawa orang itu, Pak. Sudah tidak ada (anjing), sisa darah yang sedang dibersihkan, tapi tidak bersih sekali, sempat foto ini," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(idh/bar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads