Di tengah pandemi Corona, ada masjid yang menggelar salat Jumat 2 gelombang. Masjid di utara Jakarta ini setia menggelar salat Jumat 2 gelombang.
Masjid itu adalah Masjid Nurul Islam yang berlokasi di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Pada Jumat 19 Juni 2020, pengurus menyatakan pelaksanaan salat Jumat 2 gelombang sudah dilakukan sejak 3 pekan terakhir.
Petugas mengarahkan jemaah untuk mengisi shaf belakang terlebih dahulu. Pengaturan masuknya jemaah tidak menggunakan sistem ganjil-genap nomor handphone (HP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamaah yang lebih awal datang diperbolehkan masuk ke dalam masjid. Pengaturan shaf secara berjarak satu meter. Ketika saf sudah terisi penuh, petugas langsung menutup pintu masjid dan salat Jumat gelombang pertama pun dimulai.an diri. Lalu, jamaah gelombang kedua pun mulai memasuki area masjid.
"Jadi pelaksanaan dua gelombang di Masjid Nurul Islam di RT 15, RW 03 Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara itu sudah dilaksanakan sudah tiga Jumat ini. Nah pelaksanaannya ini karena kita mematuhi PSBB atau protokol kesehatan, maka jemaah yang datang duluan itu silakan masuk," jelas Ketua Masjid Nurul Islam Harijanto saat ditemui di Masjid Nurul Islam, Kelurahan Tugu Selatan, Jalarta Utara, Jumat 19 Juni.
Harijanto mengatakan, Masjid Nurul Islam tidak memakai sistem ganjil-genap berdasarkan nomor HP, seperti yang diatur oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI). Kata Harijanto, salat Jumat 2 gelombang di Masjid Nurul Islam sudah dilaksanakan terlebih dahulu sebelum keluarnya surat dari DMI.
Tonton juga 'Sudah 3 Pekan Masjid Nurul Islam Koja Gelar Salat Jumat 2 Gelombang':
Lalu pada Jumat (26/6/2020), Masjid Nurul Islam Koja, Jakarta Utara masih menerapkan Salat Jumat 2 gelombang hari ini. Pengelola masjid memastikan protokol kesehatan diterapkan selama Salat Jumat berlangsung.
"Iya insyaallah kita juga patuhi jaga jarak, pakai masker dan sebagainya. Terutama jarak ya yang mempengaruhi 2 gelombang itu," Kepala Masjid Nurul Islam, Harijanto di Masjid Nurul Islam, Jumat (26/6).
Harijanto mengatakan posisi jemaah sudah diatur sesuai dengan jarak. Sehingga kuota masjid yang awalnya menampung 600 orang, kini hanya bisa diisi oleh 300 jemaah.
Kemudian jika para jemaah sudah menempati posisi yang sudah diberikan tanda, maka Salat akan dimulai. Mereka yang tidak dapat tempat pun akan automatis mengikuti salat di gelombang kedua.
"Jadi, kalau normal 600, jadi kita atas bawah itu. Kalau menerapkan PSBB Transisi itu menjadi 300 (per gelombang). Ini kan jaraknya segini (1 meter), nah jadi 300, sehingga 2 gelombang," ujar Harijanto.
"Nurut sekali (jamaah). Tanpa kita awasi mereka sudah menempati posisi ini sesuai tanda salat. Tanpa kita suruh sudah automatis. Dan itu tidak hanya Jumat saja, salat wajib sehari-hari sudah automatis langsung punya tempat sendiri-sendiri," lanjutnya.
Harijanto mengatakan waktu salat Jumat juga dipersingkat menjadi 13 menit. Dia sudah berkoordinasi dengan khotib dan imam agar menyesuaikan waktu Salat Jumat yang dibatasi.