Tetap Nihil Kasus, Kepala Desa Ungkap Rahasia Penanganan Corona di Enggano

Tetap Nihil Kasus, Kepala Desa Ungkap Rahasia Penanganan Corona di Enggano

Hery Supandi - detikNews
Kamis, 25 Jun 2020 19:13 WIB
Pulau Enggano
Pulau Enggano (Hery/detikcom)
Bengkulu -

Pulau Enggano hingga saat ini masih berstatus zona hijau dengan nihil kasus Corona (COVID-19). Kepala Desa Apoho, Kecamatan Enggano, Reddy Heloman mengungkap rahasia penanganan untuk mencegah masuknya virus Corona.

Untuk diketahui, Pulau Enggano merupakan pulau terluar dari Provinsi Bengkulu yang memiliki jarak tempuh selama 12 jam menggunakan kapal feri dari Kota Bengkulu. Pulau ini memiliki enam desa dan satu kecamatan yang penduduknya sekitar 5.500 jiwa. Selama pandemi, pulau ini nihil kasus COVID-19.

Sejak pandemi ini, Reddy bersama lima kepala desa lainnya membuat kesepakatan untuk menjaga keselamatan warga Enggano agar terhindar dari COVID-19. Keenam kepala desa sepakat untuk memperketat protokol kesehatan.

"Kami bersama kepala desa lainnya membuat kesepakatan akan menjalankan protokol kesehatan yang disarankan Satgas Penanganan COVID-19," ujar Reddy saat dihubungi detikcom, Kamis (25/6/2020).

Reddy menuturkan, sejak pandemi terjadi, ada beberapa syarat yang harus dilakukan warga bila mau berpergian keluar pulau. Reddy mewajibkan warga memiliki surat jalan dari kepala desa sebagai syarat saat tiba pelabuhan dan melakukan pengecekan kesehatan.

"Bila tidak membawa surat jalan dari kepala desa, maka dilarang naik kapal oleh pihak pelabuhan," jelas Reddy.

Selain itu, warga Enggano diwajibkan melakukan pola hidup bersih, menjaga jarak, dan selalu menggunakan masker saat akan ke luar rumah. Jika kembali lagi ke Pulau Enggano warga diwajibkan memeriksakan kesehatan dan melakukan isolasi secara mandiri.



Reddy menambahkan, pendatang atau bukan warga Enggano harus membawa surat bebas dari COVID-19. Jika tidak menunjukkan surat keterangan bebas Corona, pendatang tidak diizinkan masuk ke Pulau Enggano.

"Bila ada pendatang yang tidak membawa surat keterangan bebas COVID-19, tidak diperbolehkan turun dari kapal," papar Reddy.

Warga juga diminta agar menjaga kesehatan dan segera melaporkan bila ada pendatang masuk secara diam-diam agar segera bisa diantisipasi.

"Kita meminta warga menjaga kesehatan dan memenuhi protokol kesehatan, karena di Pulau Enggano hanya memiliki satu dokter," kata Reddy.

Sementara itu, dokter puskesmas Pulau Enggano, Mei Noffiandi, mengatakan hingga saat ini belum ada pasien yang dinyatakan terkonfirmasi ataupun reaktif di Pulau Enggano. Sebab, tim gugus tugas penanganan COVID-19 Kecamatan Enggano lebih menekankan pengamanan di pelabuhan.

"Sampai saat ini masih zona hijau karena tim lebih menekankan pengamanan di pintu masuk pelabuhan, jadi bila ada pendatang yang tidak memenuhi syarat dilarang masuk," ujar Mei.

Diketahui, hingga saat ini Pulau Enggano tetap berada di zona hijau dan nihil dari kasus Corona. Bahkan puskesmas juga belum merawat pasien PDP selama pandemi. Meski demikian, kegiatan belajar di sekolah diliburkan untuk mencegah terjadinya penularan.

Halaman 2 dari 2
(idn/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads