Sebuah posting-an yang menyebut seorang pria ditembak oknum polisi saat beli teh susu telur (TST) di Mandailing Natal (Madina), Sumut, viral. Polda Sumut pun buka suara terkait informasi yang beredar.
Dilihat detikcom, Kamis (25/6/2020), dalam posting-an itu ditulis kejadian berawal saat pria itu meminta uang kepada ibunya untuk membeli TST. Sebelum TST yang dipesan datang, pria itu didatangi oleh orang yang disebut-sebut pengunggah sebagai oknum polisi.
"Polisi pun menangkapnya dan dia bertanya, 'Apa salah saya, Pak?', lalu polisi pun adu mulut dengan pemuda ini," tulis pengunggah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam narasinya, pengunggah menyebut oknum polisi itu melakukan penembakan ke arah pinggang pria itu sebanyak dua kali. Pria itu kemudian disebut pengunggah meninggal saat dibawa ke rumah sakit.
Masih dalam posting-an yang sama, tertulis bahwa oknum polisi melakukan penembakan karena mengatakan pria itu sedang menimbang sabu-sabu. Namun, tulis pengunggah, saksi yang melihat kejadian mengatakan pria itu tidak sedang menimbang sabu.
Pengunggah juga menyebut pihak keluarga yang keberatan anaknya ditembak oleh polisi pun membuat laporan. Dalam posting-an itu juga terlampir surat yang disebut sebagai tanda terima laporan pihak keluarga ke Bidang Propam Polda Sumut bernomor STPL/34/VI/2020/Propam. Meski demikian, tak disebutkan detail kapan peristiwa dugaan penembakan ini terjadi.
"Akan kami cek ya," kata Nainggolan saat dimintai konfirmasi.
Nainggolan mengatakan, jika benar ada laporan tersebut, Polda Sumut bakal melakukan penyelidikan. Dia mengatakan oknum polisi yang terbukti melanggar aturan dalam bakal diberi sanksi.
"Kalau itu benar, tentu polisi akan melakukan penyelidikan dan, bila terbukti dia lalai atau salah, tentu akan diberi sanksi sesuai dengan peraturan," jelasnya.