Pantauan detikcom, para petani ini tiba di kolong flyover Jamin Ginting, Medan, Kamis (25/6/2020) sore. Mereka kemudian terlihat duduk-duduk di kolong flyover.
Sejumlah petugas kepolisian terlihat mengatur lalu lintas yang tersendat karena ada massa di kolong flyover. Kelompok petani ini kemudian berjalan ke arah Amplas dan mengaku hendak ke Jakarta.
"Aksi jalan kaki dari Medan ke Jakarta terkait penanganan kasus konflik agraria di Sumut yang sampai saat ini belum selesai. Terutama dari kami di Simalingkar A yang tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan juga dari Mencirim, Sei Mencirim (Serikat Tani Mencirim Bersatu/ STMB)," kata Dewan Pembina Serikat Petani Simalingkar dan Mencirim Bersatu Aris Wiyono.
Aris menyebutkan aksi ini dilakukan terkait penggusuran yang mereka alami. Dia mengklaim pihaknya sudah memiliki sertifikat hak milik terkait lahan yang dipersoalkan.
"Kemarin juga digusur, walaupun sudah ada sertifikat hak milik. Artinya ini ada ketidakadilan, pemerintah daerah diam," sebut Aris.
![]() |
Aris menuturkan konflik tersebut terjadi antara masyarakat dan salah satu perusahaan perkebunan. Dia mengatakan area yang terkait sengketa perusahaan dengan petani SPSB sekitar 854 hektare dan dengan petani STMB seluas 80 hektare.
"Yang jalan kaki ada 200 ya. Sudah kami siapkan menuju Jakarta. Tuntutannya, yang jelas negara harus hadir," ujar Aris.
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini