Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengungkapkan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) akan segera direvitalisasi. Grand design revitalisasi TMR telah didapat melalui sayembara pada 2019.
"Di sini saya sampaikan juga Taman Margasatwa ini sudah punya grand design hasil sayembara tahun 2019. Grand design itu kita juga merevitalisasi hampir keseluruhannya karena sejak 1966 belum pernah direvitalisasi," kata Suzi ketika menyampaikan hasil kunjungan kerja Komisi D DPRD DKI Jakarta ke Taman Margasatwa Ragunan pada Kamis (25/6/2020).
Suzi mengungkapkan proyek revitalisasi ini merupakan pertama kalinya semenjak TMR dibuka pada 1966. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan fasilitas kawasan TMR seluas 147 hektare.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian bukan hanya keberadaan flora-fauna, tapi kami akan merevitalisasi secara keseluruhan, sehingga misalkan ada water treatment-nya. Jadi ada sinergi dalam satu kawasan 147 hektare. Jadi mungkin ke depan Taman Margasatwa menjadi salah satu tempat rekreasi yang dapat dibanggakan ya. Apalagi Taman Margasatwa ini yang terluas di dunia, kemudian tertua juga di dunia. Oleh karena itu, kita berupaya untuk segera direvitalisasi," ujarnya.
Di sisi lain, Suzi mengakui saat ini proyek revitalisasi kawasan TMR tertunda akibat adanya pandemi Corona (COVID-19), sehingga proyek ini baru bisa dilanjutkan tahun depan.
"Sebetulnya tahun ini kami ada tahap pertama pekerjaan detail desain. Cuma, karena pandemi, kita tunda. Mungkin tahun depan akan kita lanjutkan lagi sehingga dengan pandemi berakhir kita akan lanjutkan ini karena kita lihat situasi keberadaan situasi anggaran DKI. Kita berharap semua cepat berakhir kemudian kita mengedepankan kesehatan. Setelah itu kita produktif," jelasnya.
Pemprov DKI terlebih dahulu akan lakukan penyesuaian antara grand design dengan kondisi di lapangan. Sebab, ini merupakan proyek revitalisasi kawasan TMR secara keseluruhan.
"Kalau revitalisasi ya karena kita belum bicara masalah membangun, tapi kita baru melakukan pembuatan detail desainnya dulu. Kemarin baru hasil sayembara, hasil sayembara tidak langsung diterapkan langsung jadi, dilakukan penyesuaian, kemudian dilakukan pembuatan detail desainnya. Itu memerlukan waktu. Apalagi kita tidak buat parsial, kita buat secara keseluruhan," tuturnya.
(gbr/gbr)