Jalan dan sawah yang rusak itu berada di Desa Surau, Bengkulu Tengah. Warga menyebut telah meminta pemerintah setempat memperbaiki jalan dan sawah.
"Kami dari warga sebenarnya sudah berupaya untuk mengatasi agar tidak terjadi longsor seperti ini. Sudah melapor juga dengan aparat desa," kata salah satu warga, Haryadi, Kamis (25/6/2020).
Dia mengatakan warga sebenarnya telah membuat saluran agar air tidak meluap ke jalan serta sawah. Namun, katanya, debit air dari sungai terlalu besar karena hujan yang mengguyur beberapa hari terakhir.
"Jadi salah satu usaha kami agar air biar lewat dengan membuat saluran, tapi karena debit air terlalu besar hingga tak mampu lagi dibendung," ujarnya.
Haryadi mengatakan dirinya mengalami kerugian akibat banjir tersebut. Dia menyebut ratusan ikan di dalam kolam miliknya hanyut karena banjir dan kolam ikannya rusak.
"Ikan saya di kolam yang baru saja dilepas kini sudah hanyut, sawah juga sudah hancur, bisa dilihat sendirilah keadaannya," ujar Haryadi.
Warga lainnya, Septi, juga mengaku mengalami kerugian akibat banjir karena lahan sawah miliknya rusak. Dia mengaku rugi Rp 20 juta.
"Kerugian saya bisa mencapai Rp 20 juta, bibit yang sudah saya persiapkan untuk ditanam telah hanyut," ujar Septi.
(haf/haf)