Pernyataan Lengkap Pemerintah soal Kasus Positif Corona Per 24 Juni Tembus 49 Ribu

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal Kasus Positif Corona Per 24 Juni Tembus 49 Ribu

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 24 Jun 2020 17:07 WIB
Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (dok. BNPB)
Juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Foto: dok. BNPB)
Jakarta -

Pemerintah memperbarui data kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Per 24 Juni, kasus positif Corona menembus angka 49.009, 19.658 pasien sembuh, dan 2.573 meninggal dunia.

"Pemeriksaan spesimen yang kita lakukan hari ini sejumlah 21.233 spesimen, sehingga total spesimen yang diperiksa adalah 689.492 spesimen. Dari data ini kita mendapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.113 orang, sehingga totalnya menjadi 49.009 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 dr Achmad Yurianto (Yuri), yang disiarkan di akun YouTube BNPB, Rabu (24/6/2020).

Yuri menyebut penambahan pasien sembuh per hari ini sebanyak 417, sehingga total menjadi 19.658 orang telah sembuh dari Corona. Pasien meninggal karena Corona juga bertambah 38 orang, sehingga totalnya menjadi 2.573 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami masih melakukan pemantauan terhadap ODP sebanyak 36.648 orang dan pengawasan terhadap PDP sebanyak 13.069 orang," katanya.

Sementara itu, anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan untuk Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro menjelaskan perjuangan berat melawan wabah Corona di Indonesia dalam 3 bulan terakhir. Menurutnya, saat ini patut disyukuri bahwa sikap gotong royong masyarakat Indonesia membuat penanganan wabah di Tanah Air menjadi jauh lebih baik.

ADVERTISEMENT

"Sudah jauh lebih baik meresponsnya saat ini, meski kami belum bisa berpuas diri masih banyak peningkatan, perbaikan, penyempurnaan yang akan kami lakukan untuk memastikan semakin banyak yang sembuh dan semakin sedikit yang terpapar dan masyarakat tetap sehat, produktif dan aman dari COVID-19," katanya.

Tonton video 'Per 24 Juni 2020, Kasus Corona di Indonesia Capai 49.009':

Berikut ini pernyataan lengkap pemerintah soal update penanganan Corona per 24 Juni:

dr Reisa Broto Asmoro

Selamat sore Saudara-saudari. Selama lebih dari 3 bulan kita merasakan beratnya perjuangan menghadapi COVID-19, namun juga ada rasa syukur karena sikap gotong royong masih ada dan nyata di antara kita. Sebanyak 30 ribu relawan mendaftar dan bergabung dengan gugus tugas ingin mendampingi ratusan ribu tenaga medis yang kini bertugas di lebih dari 130 rumah sakit rujukan COVID-19 dan unit pelayanan kesehatan lainnya. Laboratorium yang hanya beberapa di awal pandemi kini sudah bertambah lebih dari 200 lab dalam jejaring siap menguji 20 ribu sampel setiap harinya.

Selama 3 bulan, gugus tugas nasional telah mendistribusikan lebih dari 4.300.000 APD dan lebih dari 2.200.000 masker bedah, masker N95, tissue cover, boven caps, googles, handscoon dan lebih dari 2.500.000 PCR RBT kits, mesin RNA, portable ventilator, dan reagen sebanyak 2.250.350 ke-34 provinsi. Ratusan anggota gugus tugas terlibat dalam misi menyelamatkan nyawa ini dan kita pantas berbangga melihat prestasi anak-anak bangsa yang saat ini mampu memproduksi alat pelindung diri bernama INA United yang sesuai dengan standardisasi internasional, standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Alhamdulillah, hazmat produksi Indonesia telah lolos uji ISO 16604 bukan saja ini adalah salah satu hasil karya nyata dan penting dari tim pakar yang beranggotakan 95 ahli senior dan 27 pakar muda dari berbagai disiplin ilmu. Namun juga bukti keahlian dan ketangguhan para ahli diplomasi kita dari Konjen RI New York Amerika Serikat yang tak kalah mengawal proses sertifikasi tersebut.

Pengujian hazmat produksi Indonesia pun bukan hanya dilakukan di Amerika Serikat, ada juga produsen yang mengirim contoh produksinya ke Hong Kong, dan Singapura untuk diuji dan ke Taiwan. Ternyata seluruh produksi mereka sukses mendapatkan rekomendasi, baju hazmat yang dihasilkan Indonesia ini bahkan dinilai lebih baik dan lebih hemat biaya. Para produsen tekstil yang tergabung di asosiasi-asosiasi itu pun menyanggupi untuk memproduksi 17 juta unit hazmat per bulan, itu artinya jauh di atas kebutuhan APD dalam negeri yang telah dihitung selama 3 bulan terakhir ini mencapai sekitar 5 juta unit per bulan. Sebagai bentuk penghormatan terhadap APD karya anak negeri ini produk tersebut pun diberi nama INA United atau Indonesia Bersatu.

Upaya kita bersama untuk membangun Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran dan di Pulau Galang memungkinkan kita untuk bisa merawat ribuan warga yang terpapar COVID-19. Tempat tidur yang kita miliki sekarang sudah mencapai 27 ribu, naik drastis dari angka kurang dari 10 ribu tempat tidur di rumah sakit saat pertama kita merespons pandemi di awal Maret. Namun berita baiknya, Saudara-saudari, justru tidak semua tempat tidur di rumah sakit rujukan ini ditempati, bad occupancy rate justru menurun. Banyak pasien yang bergejala ringan melakukan isolasi secara mandiri atau di fasilitas yang disiapkan atas inisiatif lingkungan dan yang terpenting setelah 3 bulan berjuang tanpa henti nonstop tiap hari kita kini memiliki sistem informasi terintegrasi bersatu lawan COVIDatau BLC. Sehingga dengan mudah kita dapat mengetahui secara real time saat ini juga penyebaran kasus yang terjadi di setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia dan pagi ini Presiden Joko Widodo bersama Profesor Wiku Adisasmito, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas, dan dr Dewi Nur Aisyah, ahli epidemiologi, mempresentasikan cara menentukan zonasi tingkat penularan COVID-19 di daerah melalui sistem informasi terintegrasi BLC. Data yang dipergunakan mencakup aspek epidemiologi, surveillance kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan sesuai indikator yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia atau WHO. Dengan berpegang pada sistem informasi terintegrasi BLC, kita bisa mempersiapkan diri menjalan kegiatan masyarakat yang produktif serta aman COVID-19.

Di masa pandemi ini memang wajar jika kita merasa khawatir dan ancaman COVID-19 memang belum berakhir. Tapi kita sudah jauh lebih baik meresponsnya saat ini, meski kami belum bisa berpuas diri masih banyak peningkatan, perbaikan, penyempurnaan yang akan kami lakukan untuk memastikan semakin banyak yang sembuh dan semakin sedikit yang terpapar dan masyarakat tetap sehat, produktif dan aman dari COVID-19. Semua itu tidak mungkin kami lakukan sendiri setiap uluran tangan Saudara-saudari kepedulian dan kerelaan menolong, bergotong royong saling mengingatkan agar disiplin mematuhi protokol kesehatan l, saling melindungi dengan jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan sesering mungkin. Bersama kita buktikan kita bisa lewati pandemi ini bersama-sama. Untuk selanjutnya saya akan persilakan bapak dr Ancam Yurianto menyampaikan kinerja data hari ini.

dr Achmad Yurianto

Saudara-saudara, hari ini kami akan meng-update kembali data kinerja kesehatan yang kita himpun datanya dari pukul 12.00 WIB kemarin sampai hari ini. Pemeriksaan spesimen yang kita lakukan hari ini adalah sejumlah 21.233 spesimen, sehingga total spesimen yang diperiksa adalah 689.492 spesimen. Dari data ini kita mendapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.113 orang, sehingga totalnya menjadi 49.009 orang. Hasil positif ini distribusinya sebagian besar adalah di beberapa provinsi, di antaranya Jawa Timur hari ini melaporkan 183 orang kasus baru, dan sembuh 80 orang. Kemudian DKI Jakarta 157 orang kasus baru dan sembuh 94 orang, Sulawesi Selatan 132 orang dan sembuh 39 orang. Kemudian Maluku Utara hari ini melaporkan 95 orang kasus konfirmasi baru dan 6 sembuh, Kalimantan Selatan 90 kasus baru dan 15 sembuh. 18 provinsi hari ini melaporkan kasus baru di bawah 10, dan 5 provinsi melaporkan tidak ada kasus sama sekali.

Beberapa provinsi yang kasus sembuh lebih banyak dari kasus yang konfirmasi positif adalah Kalimantan Timur 9 kasus baru, 10 sembuh. Gorontalo 7 kasus baru dan 31 sembuh, Sumatera Barat 3 kasus baru dengan 14 sembuh, Lampung 2 kasus baru dan 4 sembuh, Yogyakarta 1 kasus baru dan 4 sembuh, Papua Barat 1 kasus baru dan 16 sembuh. Kemudian Bangka Belitung tidak ada kasus baru dilaporkan 9 sembuh, Bengkulu tidak ada kasus baru 1 sembuh, Kalimantan Barat tidak ada kasus baru 5 sembuh. Total kasus sembuh hari ini sebanyak 417 orang, sehingga akumulasinya adalah menjadi 19.658 orang. Kasus meninggal 38 orang, sehingga total menjadi 2.573 orang. Kabupaten/kota terdampak 443 kabupaten/kota di 34 provinsi. Kami masih melakukan pemantauan terhadap ODP sebanyak 36.648 orang dan pengawasan terhadap PDP sebanyak 13.069 orang.

Saudara-saudara, harus kita pahami kembali bahwa proses penularan yang terjadi hari ke hari di beberapa provinsi ini menggambarkan bahwa masih ada sumber penularan yang berada di tengah masyarakat. Kasus yang positif dan kemudian tidak memiliki gejala yang signifikan membuat merasa lebih aman atau merasa sehat ini yang tidak disadari dan kemudian masih adanya kelompok rentan yang tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker, dan kemudian tidak rajin mencuci tangan inilah yang kemudian menjadi kelompok rentan untuk tertular dan ini memberikan gambaran kasus baru yang muncul. Beberapa saat kita telah mencoba menghitung suatu data bahwa seseorang yang membawa virus tidak menggunakan masker melaksanakan kontak dekat dengan orang yang rentan tidak menggunakan masker maka kemungkinan terjadi penularan 100 persen. Namun apabila orang yang sakit membawa virus tidak menggunakan masker sementara orang lain yang rentan pada kontak dekatnya menggunakan masker penularan akan turun menjadi sekitar 70 persen. Namun apabila orang yang membawa virus ini menggunakan masker dan orang lain di sekitarnya tidak menggunakan masker maka penularan akan turun menjadi sekitar 5 persen. Namun apabila Dua-duanya menggunakan masker maka kemungkinan penularan turun drastis menjadi 1,5 persen. Inilah yang meyakinkan kita bahwa menggunakan masker adakah cara yang paling tepat. Sudah barang tentu gunakan masker secara benar, menutup hidung dan mulut dengan baik. Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama, menjaga jarak ini juga menjadi suatu yang menentukan disamping mencuci tangan.

Saudara-saudara, mari kita lakukan ini, mari kita jadikan ini sebagai sebuah kebiasaan baru dalam kehidupan kita sehari hari. Kebiasaan baru kita, kebiasaan baru keluarga kita, anak-anak kita, saudara-saudara kita, bahkan orang tua kita. Karena kita bisa menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan kebiasaan baru ini d8 keluarga. Kami yakin apabila ini secara kuat dan kukuh kita pegang maka komitmen kita bersama untuk memutuskan rantai penularan COVID-19 akan lebih baik lagi. Ini yang menjadi juga modal kita apabila kita akan beraktivitas untuk kembali lagi bisa produktif dengan merubah kebiasaan-kebiasaan kita agar aman dari COVID-19. Saudara-saudara, kita mampu melaksanakan ini dan kita pasti mampu. Terima kasih, selamat sore

Halaman 2 dari 3
(fas/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads