Ketua MPR Sumbang 5.000 Alat Rapid Test untuk Masyarakat Bali

Ketua MPR Sumbang 5.000 Alat Rapid Test untuk Masyarakat Bali

Nurcholis Maarif - detikNews
Rabu, 24 Jun 2020 15:13 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyp
Foto: dok MPR
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) bersama Gerak BS Bali menyumbang 5.000 rapid test ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Ia menyebut sumbangan ini diberikan dengan harapan bisa memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19.

Sebab kata Bamsoet, semakin banyak warga Bali yang dites, akan semakin besar peluang Bali keluar dari pandemi COVID-19. Mengingat kunci utama memutus mata rantai COVID-19 adalah melalui tracking (pelacakan), tracing (penelusuran), dan testing (pengujian).

"Sebagai daerah yang menurut Bank Indonesia 54-58% perekonomiannya disumbang dari sektor pariwisata, pandemi COVID-19 sangat memukul rakyat Bali. Di tahun 2019 lalu, ada sekitar 6,24 juta wisatawan asing yang menikmati keindahan Bali," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (24/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di awal tahun 2020, jumlah kunjungan wisatawan asing masih berkisar 500 ribu per bulan. Namun sejak ditemukan pasien positif COVID-19 di Bali pada Maret 2020, jumlah wisatawan turun drastis menjadi 165 ribu. Akibatnya, perekonomian di Bali pada kuartal I 2020 minus 1,14%, paling dalam se-Indonesia," imbuhnya.

Hal itu diucapkannya usai menyerahkan 5.000 rapid test kepada Gubernur Bali I Wayan Koster di Rumah Dinas Gubernur Jaya Sabha, Denpasar. Mantan Ketua DPR RI ini menilai, dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat pandemi COVID-19 di Bali lebih dahsyat dibandingkan Bom Bali 2002 maupun krisis global 2008.

Diungkapkannya, agar kepercayaan internasional terhadap Bali cepat pulih, maka penanganan COVID-19 harus menjadi prioritas Pemprov Bali. Salah satunya dengan mengoperasikan rumah sakit khusus COVID-19, sehingga pasien positif COVID-19 tak berada dalam satu rumah sakit yang sama dengan pasien akibat penyakit lainnya.

ADVERTISEMENT

"Beberapa hari lalu, salah satu rumah sakit swasta di Tabanan menjadi klaster penyebaran COVID-19 akibat merawat pasien COVID-19. Karena itu sangat penting bagi setiap daerah memiliki banyak rumah sakit khusus yang menangani COVID-19. Sehingga pelayanan kesehatannya bisa fokus," ujarnya.

"Di sisi lain, dengan adanya rumah sakit khusus COVID-19, pasien penyakit lain yang sedang menjalani rawat inap maupun rawat jalan juga bisa tenang menjalani proses pengobatan," tandas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menambahkan, mengingat berbagai negara belum memberlakukan penerbangan internasional secara penuh, proses pemulihan ekonomi Bali dari wisatawan asing juga tak akan berlangsung cepat.

Karenanya sangat penting bagi Bali untuk memaksimalkan pelayanan terhadap wisatawan domestik. Bukan menjadi rahasia, bahwa di berbagai tempat wisata di Bali, terkadang wisatawan domestik seringkali dinomorduakan.

"Hal ini sudah diakui Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang menilai Bali terlalu fokus melayani wisatawan asing hingga kadang melupakan wisatawan domestik yang notabene merupakan saudara sebangsa," ujarnya.

"Pandemi COVID-19 telah membuka mata kita semua, bahwa di saat keadaan susah datang, saudaralah yang pertama kali memberikan pertolongan. Karenanya, jangan ada lagi cerita wisatawan domestik tidak merasakan kenyamanan saat berlibur di rumahnya sendiri," pungkas Bamsoet.

(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads