Cerita Pesan 'Cepat Pulang Yah' dari Anak ke Serma Rama yang Gugur di Kongo

Cerita Pesan 'Cepat Pulang Yah' dari Anak ke Serma Rama yang Gugur di Kongo

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Rabu, 24 Jun 2020 12:32 WIB
Suasa di rumah duka Serma Rama Wahyudi (Chaidir-detikcom)
Foto: Serma Rama Wahyudi dan istri (Chaidir-detikcom)
Kampar -

Prajurit TNI, Serma Rama Wahyudi, gugur saat melaksanakan tugas misi perdamaian di Kongo. Anggota Denpal Kodam I Bukit Barisan ini sempat berkomunikasi dengan anaknya sebelum insiden di Kongo terjadi.

Hal tersebut diungkap oleh mertua Rama, Adnan, di rumah duka, Kampar, Riau, Rabu (24/6/2020). Dia mengatakan Rama sempat berkomunikasi lewat video call dengan anaknya pada Senin (22/6) malam.

"'Ayah lagi ngapain? Ayah cepat pulang ya, kami rindu ayah, cepat pulang ya yah'," ujar Adnan menceritakan isi komunikasi terakhir Rama dengan anak-anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Malam itu cucu saya lagi video call dengan ayahnya. Itulah komunikasi terakhir," sambungnya.

Menurut Adnan, saat itu Rama sedang berada di dalam mobil untuk menuju lokasi tugasnya. Adnan menyebut pihak keluarga mendapat kabar soal Adnan gugur pada Selasa (23/6) pagi.

ADVERTISEMENT

"Jam 11 malam komunikasi, jam 5 subuh dapat kabar meninggal dunia. Artinya hanya setelah komunikasi 6 jam dengan anak istrinya, menantu saya gugur," kata Adnan.

Dia juga menceritakan soal anak-anak Rama yang tak bisa tidur sebelum kabar duka datang. Padahal, katanya, anak-anak Rama tak pernah tidur larut malam.

"Tak pernah-pernahnya ketiga cucu saya itu tidur hingga larut malam. Tapi malam itu usia komunikasi dengan ayahnya (Serma Rama Wahyudi-red), hingga jam 1 subuh mereka belum tidur," tuturnya.

Adnan mengaku telah merelakan menantunya gugur di medan tugas. Dia mengatakan hal tersebut merupakan takdir dari Allah.

"Sudah janjinya dengan Allah dan sudah sumpahnya sebagai prajurit," ucap Adnan.

Sebelumnya, Kemlu RI menyatakan dua orang prajurit TNI menjadi korban dalam penyerangan patroli misi perdamaian PBB di Kongo. Satu orang prajurit TNI dinyatakan gugur dan satu lainnya terluka.

"Berdasarkan laporan yang diterima dari MONUSCO, sejauh ini terdapat dua korban personel Indonesia dari pertempuran bersenjata di wilayah Kongo tersebut. Serma Rama Wahyudi, dinyatakan meninggal dunia, sementara korban lainnya. Prt M Syafii Makbul, masih dalam perawatan intensif," demikian bunyi pernyataan dari Kemlu yang dilihat di laman resmi Kemlu, Rabu (24/6).

Dilansir AFP, patroli misi perdamaian PBB itu diserang pada Selasa (23/6) waktu setempat sekitar 20 kilometer dari kota Beni di Provinsi Kivu Utara. Petugas komunikasi penjaga perdamaian MONUSCO, Sy Koumbo mengatakan satu orang TNI gugur dalam peristiwa itu.

"Helm Biru gugur dan yang lain terluka tetapi tidak serius. Dia dalam kondisi stabil," kata Sy Koumbo.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads