Para pemimpin Arab dan Muslim menyerukan untuk meninjau ulang hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Israel menyusul serangan mematikan Israel ke Doha, Qatar. Apa dampak bagi Israel bila negara-negara Arab dan Muslim memutus hubungan dengan Israel?
Pakar hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Teuku Rezasyah mengatakan ada beberapa dampak yang akan diterima Israel. Menurutnya, Israel akan terkucilkan.
"Israel akan terkucil di wilayah terdekatnya sendiri, sehingga pengucilan ini dapat secara perlahan meluas keberbagai belahan bumi," ujar Rezasyah kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Israel bisa tercitra sebagai negara yang membahayakan dan mengancam perdamaian dunia. Sehingga, Israel perlu dijauhi oleh negara-negara lain.
Kemudian, pemutusan hubungan diplomatik dan ekonomi diprediksi berimbas ke dunia pariwisata Israel. "Terdapat potensi runtuhnya industri pariwisata Israel, dan membuat warga negara Israel tidak nyaman, dan merasa diri mereka terancam di luar negeri," kata Rezasyah.
Lalu, kandasnya hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab membuat hubungan perdagangan akan berlangsung lewat pihak ketika. Hal ini dinilai akan membuat harga barang di Israel semakin mahal.
Harga barang yang serba mahal memicu terjadinya demonstrasi. "(Efek lainnya) Akan banyak perjanjian bilateral yang dibatalkan secara sepihak oleh para mitra Israel," sambungnya.
Israel, kata Rezasyah, membutuhkan energi yang luar biasa untuk memulihkan nama baiknya yang dianggap sudah tercemar terutama soal hak asasi manusia. Tentu hal-hal ini dinilai akan membuat Israel semakin tertekan.
"Akan bermunculan negara dan kelompok yang mengkritik dan menekan negara-negara yang memberikan status dwi-kenegaraan pada penduduk Israel," ujar Rezasyah.
Sebelumnya, para pemimpin Arab dan Muslim menyerukan untuk meninjau ulang hubungan dengan Israel. Hal itu diutarakan dalam pertemuan darurat oleh Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di Doha pada Senin (15/9) waktu setempat.
Pertemuan gabungan yang mempertemukan hampir 60 negara itu, berupaya mengambil tindakan tegas setelah Israel melancarkan serangan mengejutkan di Doha, yang diklaim menargetkan pemimpin senior Hamas, saat perundingan gencatan senjata berproses.
Pernyataan bersama yang dihasilkan pertemuan itu mendesak "semua negara untuk mengambil semua langkah hukum dan efektif yang memungkinkan untuk mencegah Israel melanjutkan tindakannya terhadap rakyat Palestina", termasuk "meninjau kembali hubungan diplomatik dan ekonomi dengan negara tersebut, dan memulai proses hukum terhadapnya".
Saksikan Live DetikPagi: