Ganjar Tolak Usulan Pilkada Asimetris Mendagri: Harus Satu Sistem Sama

Ganjar Tolak Usulan Pilkada Asimetris Mendagri: Harus Satu Sistem Sama

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Sabtu, 20 Jun 2020 16:17 WIB
Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: dok. Pemprov Jateng)
Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kembali mengusulkan ide soal penerapan ide soal penerapan pemilihan kepala daerah (pilkada) asimetris. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak usul tersebut karena harus ada satu sistem sama.

Ganjar menyatakan ketidaksetujuannya itu dalam diskusi webinar bertajuk 'Mengapa Kita Butuh Kepala Daerah?' yang diselenggarakan oleh Nagara Institute, Minggu (20/6/2020). Usul tersebut awalnya diungkit kembali oleh Tito dalam diskusi ini.

"Kita mau ndak berasimetris? Jawabannya sudah jelas tidak mau. Kira-kira nggak mau. Maaf, Pak Tito, karena mesti ada satu sistem yang sama," kata Ganjar dalam siaran akun YouTube Nagara Institute menjawab usul Tito.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Kecuali yang memang sengaja di-exclude undang-undang, yang di-exclude oleh UU yang apa? Yang istimewa-istimewa. Dengan ketentuan khusus, ya kawan-kawan kita di Aceh, di DKI, di Papua saya kira dapat itu. Yang lainnya sama," lanjutnya.

Ganjar lebih menekankan soal pentingnya pelatihan masyarakat dalam berdemokrasi. Dia mengatakan bahwa dalam hal ini partai politik punya tanggung jawab.

"Maka sebenarnya, proses demokrasi dan demokratisasinya mari kita latih. Siapa yang bertanggung jawab? Partai politik yang harus bertanggung jawab. Kan ada partai politik, agregasi politik, sumber rekrutmen kader. Kan itu," ungkap Ganjar.

Sebelumnya, Tito kembali mengusulkan wacana model pilkada asimetris untuk mengurangi dampak negatif pilkada langsung. Ide pilkada asimetris ini pun pernah diajukan Tito pada September 2019.

"Sistem pilkada langsung ada dampak positif dan negatif, sehingga saya pernah menyampaikan dalam satu forum, termasuk mungkin Pak Dolly (Ketua) Komisi II. Waktu pertama kali menjabat sebagai Mendagri, saya pernah melemparkan ide tentang pilkada asimetris, yaitu pilkada yang tidak dilaksanakan dengan secara langsung," ungkapnya.

Alasan Tito melemparkan ide pilkada asimetris ini adalah dia melihat masih banyak masyarakat di daerah yang belum cukup matang dalam berdemokrasi.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads