Viral Ibu di Sulsel Tak Mampu Bayar Tes Swab-Janin Meninggal, Ini Ceritanya

Viral Ibu di Sulsel Tak Mampu Bayar Tes Swab-Janin Meninggal, Ini Ceritanya

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Rabu, 17 Jun 2020 12:16 WIB
Silhouette of pregnant woman
Foto: Ilustarasi (iStock)
Makassar -

Ervina Yana, seorang ibu hamil di Makassar viral di media sosial karena reaktif virus Corona (COVID-19) saat di-rapid test menjelang lahiran. Belum sempat melahirkan, janin dalam kandungannya dinyatakan meninggal dunia.

Aktivis perempuan di Kota Makassar, Alita Karen menuturkan kisah yang dialami Ervina. Dia sempat mendampingi Ervina yang tengah dirawat di RS Ananda, Makassar pada Rabu (16/6) malam tadi.

"Pertanyaan pertama saya ke Ibu Ervina, apakah memiliki BPJS? Jadi pada saat Ibu Ervina bilang dia punya BPJS dan apalagi dia juga punya PBI (Penerima Bantuan Iuran), sebetulnya sudah ketemu itu titiknya. PBI itu faskes (fasilitas kesehatan) tingkat pertamanya kan otomatis puskesmas," kata Alita kepada detikcom, Rabu (17/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama masa kehamilan, ervina selalu memeriksakan kandungannya ke Puskesmas Paccerakang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Namun saat mengalami konstraksi, Ervina langsung memeriksakan dirinya ke salah satu rumah sakit dan tidak ke Puskesmas.

"Ternyata menurut Ibu Ervina tiba-tiba dia konstraksi dan sakit perutnya, jadi dia ke Rumah Sakit Sentosa. Diperiksa di Sentosa, dia disarankan untuk ke RS Siti Khadijah atau ke RS Stella Maris karena Sentosa tidak punya peralatan yang lengkap, ini menurut penuturan Ibu Ervina," ujar Alita.

ADVERTISEMENT

Oleh RS Sentosa, Ervina diminta dirujuk ke rumah sakit lainnya karena diperlukan penanganan lebih lanjut. Diketahui Ervina harus melahirkan dengan proses operasi sesar.

"Karana Ibu Ervina juga punya riwayat diabetes melitus, ini anak ketiga, sebelumnya persalinannya juga pernah juga lewat sesar. Ini anaknya (yang dalam kandungan) cukup besar sehingga riskan sekali kalau harus persalinan biasa jadi memang harus disesar," jelasmnya.

Karena RS Sentosa dan RS Siti Khadijah tidak bisa melakukan upaya sesar, Ervina kemudian memeriksakan diri ke RS Stella Maris. Namun saat RS Stella Maris melakukan rapid test kepada Ervina, hasilnya reaktif COVID-19. Ervina kemudian harus mengikuti prosedur pemeriksaan COVID-19 selanjutnya, yaki pemeriksaan swab test (PCR).

"Ini kan (RS Stella Maris) rumah sakit swasta, jadi dia harus berbayar Rp 2,4 juta. Kemudian dia keluar dari situ dan dia ke RS Ananda," tuturnya.

Setibanya di RS Ananda, kandungan Ervina langsung diperiksa oleh tim dokter. Namun menurut hasil USG diketahui janin yang ada di dalam kandungan Ervina sudah meninggal dunia.

"Saya mendengar cerita dokter di Ananda yang menangani, kalau pada saat di USG itu janin sudah tidak bergerak. Jadi mau di-rapid dulu karena harus dioperasi dan rencana memang operasinya hari ini. Kan harusnya kemarin tapi harus dulu melalui proses rapid, makanya melewati proses rapid dan dia reaktif," imbuhnya.

Simak video 'dr. Reisa Jawab soal 'Apakah COVID-19 Benar-benar Ada?':

(nvl/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads