Puluhan pedagang kaki lima (PKL) Pasar Mardika Kota Ambon menggelar aksi menolak relokasi ke Pasar Passo di halaman kantor Walikota Ambon. Aksi yang berjalan lancar tiba-tiba ricuh hingga aksi saling dorong antara pedagang dengan petugas Satpol PP terjadi.
Pantauan di lokasi, Senin (15/6/2020), aksi penolakan ini berjalan aman tanpa ada ketegangan. PKL bersedia dipindahkan ke dalam pasar, tapi bukan direlokasi.
"Pindah di Passo logikanya di mana, beli ikan di mana, beli sayur di mana, pindah ke Passo saja ongkos besar, kita siap mundur dan pindah di dalam (pasar) kalau pemerintah mau. Tapi kalau pindah ke Passo tidak mau, terlalu jauh. Wali Kota yang beta (saya) cinta dan sayang turun ketemu kita, jangan buat kita begini" kata salah seorang PKL saat menyampaikan orasinya di halaman kantor Walikota Ambon.
Aksi mulai ricuh ketika massa yang berorasi kurang lebih satu jam itu tidak berhasil bertemu dengan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy. Akhirnya, para pedagang yang berdemo memaksa masuk menemui Wali Kota Ambon.
Satpol PP yang berjaga pun langsung menghadang massa. Di sinilah aksi dorong-dorongan antara PKL dan Satpol PP terjadi. Salah seroang ibu-ibu jatuh pingsan akibat insiden tersebut dan langsung dievakuasi.
Selain menolak direlokasi, para pedagang juga meminta Pemkot Ambon tegas dan adil menerapkan Perwali terkait pembatasan waktu aktivitas jual beli. Para pedagang merasa Pasar Mardika hanya bisa beroperasi sampai pukul 16.00 WIT, sementara minimarket dan swalayan dibiarkan sampai pukul 23.00 WIT.