Kisah Persahabatan Ambo dengan Riska Buaya Berukuran Jumbo

Round-Up

Kisah Persahabatan Ambo dengan Riska Buaya Berukuran Jumbo

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 14 Jun 2020 05:42 WIB
Ambo dengan buaya Riska yang viral.
Foto: Ambo dengan buaya Riska yang viral. (Istimewa)
Samarinda -

Ambo, pria asal Bontang, Kalimantan Timur berteman akrab dengan buaya muara selama 14 tahun. Buaya betina yang diberi nama Riska itu kerap menghampirinya untuk meminta makan.

Berawal dari video yang memperlihatkan seekor buaya besar menghampiri dan meminta makan kepada warga viral di media sosial. Ambo kemudian berkisah awal petemuannya dengan Riska.

"Saya waktu itu dikontrak perusahaan kebetulan bertugas di muara laut dan waktu itu saya lihat ada buaya kemudian saya beri makan, sejak saat itu buaya itu sering datang untuk meminta makan," kata Ambo warga desa Guntung, Bontang, Kalimantan Timur, Jumat (12/06/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak saat itu Riska selalu mendatanginya untuk meminta makan. Ambo menyebut 14 tahun sudah dia rutin memberi makan buaya muara itu.

"Sudah 14 tahun buaya itu hidup berdampingan, buaya betina yang kini berusia 23 tahun dan sudah saya anggap seperti anak sendiri," kata Ambo.

ADVERTISEMENT

"Gak tau kayak ada kontak batin aja, kalau dua hari gak liat, pergi itu aku cari dia di muara, main-main sebentar, baru aku pulang, bahkan kami sering komunikasi lewat mimpi," tambahnya.

Ambo, yang ditemui setelah memberi makan buaya Riska, mengatakan keberadaan Riska memang membuat sebagian masyarakat khawatir. Apalagi sejak beberapa waktu lalu ada upaya dari pemerintah untuk memindahkan buaya-buaya ini dari Desa Guntung. Namun, bagi warga, kata Ambo, buaya itu adalah tetangga dan teman hidup.

"Selama ini kami baik-baik saja dan hidup bertetangga dengan mereka, apalagi Riska, yang menjadi pelindung bagi masyarakat di sini dari gangguan teman-temannya yang mungkin masih buas. Jadi wajar jika banyak masyarakat di sini yang menolak relokasi bagi buaya-buaya di sini, dan saya orang pertama yang menentang jika Riska dipindahkan," kata Ambo.

Tonton video 'Buaya Muara 3 Meter di Parepare Ditangkap Warga, Pernah Gigit Orang!':

Ambo mengatakan buaya-buaya di daerah sangat akrab dengan para nelayan, apalagi si Riska. Buaya Riska bukan hanya dekat dengan Ambo dan istrinya, tapi juga warga sekitar. Bukan hanya yang dewasa, anak anak pun tidak takut, bahkan kerap mendekat dan ikut memberi makan.

Kapal-kapal nelayan juga dengan santainya melintas saat Riska berada di perairan sekitar permukiman warga. "Sudah biasa, memang dari awal ku ajari, dia harus kenal manusia, kadang juga ada yang pegang-pegang, tapi harus kudampingi," katanya.

Yang penting, kata Ambo, tidak melanggar pantangan, yakni ada kepercayaan masyarakat sekitar, jika melanggar pantangan, hewan buas seperti buaya di daerah sini akan melihat manusia seperti binatang dan akan memakannya.

"Kalau kita tidak melanggar pantangan, buaya seperti Riska juga bisa membantu manusia. Contohnya anak kemenakan saya yang berumur 2 tahun jatuh ke laut dan waktu itu ditolong oleh Riska," kata Ambo.

Saat itu, ibu balita itu sedang memasak dan meninggalkan anaknya yang sedang tidur sendiri. Namun ia terkejut saat mengetahui sang anak tiba-tiba sudah berada di punggung si Riska di laut tak jauh dari rumahnya.

"Warga melihat balita itu sudah berada di punggung buaya Riska dan terlihat sedang bermain bersama Riska," kata Ambo.

Dari situ, Ambo berniat merawat Riska selama ia masih mampu.

"Rasa sayangnya sudah tidak mampu diungkapkan dengan kata-kata. Selama saya masih bisa, masih sehat, ya saya terus rawat dia," tuturnya.

Ambo menuturkan Riska ternyata teman yang juga akrab dengan manusia. Buaya itu diberi nama Risa. Namun, sejak beberapa waktu lalu, teman Riska yang diberi nama Risa itu mati.

"Awal saya ketemu Riska, mereka selalu berdampingan, selalu bersama, dan keduanya selalu saya kasih makan, baik ikan maupun ayam, bahkan mereka suka menemani saya saat memancing di sekitar muara," ujarnya.

"Riska pernah datang dalam mimpi saya mengatakan bahwa Risa mati ditembak orang," tuturnya.

Ambo mengaku tidak pernah hitung-hitungan soal makanan yang telah diberikan kepada buaya jinak tersebut. Meski pekerjaannya sebagai nelayan tak menentu, namun ia kerap memberikan makan berupa ayam dan ikan, yang tak sedikit.

"Riska pernah tidak masuk ke sini sampai sebulan lamanya usai saya kasih makan terlalu banyak, habis itu saya selalu memberi makan secukupnya agar dia bisa datang setiap hari," kata Ambo.

Ambo meyakini buaya muara itu kini sudah punya dua anak. Dua buaya kecil kerap mengikuti kemana Riska.

"Beberapa kali memang tampak ada dua buaya yang sering mengikuti Riska, namun saat ini dua buaya yang belum sampai setahun umurnya ini belum terlihat mungkin karena banyaknya orang disini membuat buaya ini khawatir," kata Ambo.

Halaman 2 dari 2
(lir/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads