Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, sudah berakhir kemarin. Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya memastikan tidak akan memperpanjang masa PSBB.
"PSBB di Kota Prabumulih berakhir kemarin 9 Juni. Banyak hal yang kami dapatkan dari PSBB kemarin," terang Ridho Yahya kepada wartawan, Rabu (10/6/2020).
Dikatakan Ridho Yahya, banyak perubahan yang terjadi di masyarakat selama PSBB di Prabumulih diterapkan. Bahkan penularan virus COVID-19 melandai dan kesembuhan terjadi peningkatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terjadi penurunan kurva untuk penyebaran COVID-19. Menurut laporan tercatat pasien COVID-19 ada 33 orang dan sudah sembuh 17 orang," kata Ridho.
Selain itu, tercatat ada 3 orang yang meninggal dan dalam perawatan 13 orang. Untuk 13 orang yang masih dirawat, kondisinya kini semakin baik.
Setelah mendengar masukan dari berbagai elemen di Prabumulih dan pertimbangan berbagai aspek, Wali Kota pun memastikan pelaksanaan PSBB tak akan diperpanjang.
Untuk selanjutnya, kata Ridho, Pemerintah Prabumulih akan bersiap memberlakukan penerapan 'new normal' secara bertahap. Hal ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat.
"Ke depan akan menghadapi 'new normal' atau biasa saya sebut 'new life'. Kehidupan baru, kita harus membiasakan diri dengan menjaga jarak, pakai masker, dan selalu cuci tangan. Termasuk menerapkan hidup sesuai protokol kesehatan," tutupnya.
Terakhir, berdasarkan catatan pelanggaran selama PSBB, ada 3.022 kendaraan yang diminta berputar balik. Sementara itu, untuk pelanggar dikenai sanksi tertulis, teguran, dan membersihkan fasilitas umum 278 orang.
(ras/isa)