Kondisi 2 WNI ABK Lompat dari Kapal China Membaik, Siap Bongkar 'Perbudakan'

Kondisi 2 WNI ABK Lompat dari Kapal China Membaik, Siap Bongkar 'Perbudakan'

Idham Kholid - detikNews
Rabu, 10 Jun 2020 09:39 WIB
Dua WNI ABK Kapal Cina Nekat Terjun di Laut Karena Tak Tahan Diekspolitasi
Dua WNI ABK kapal Cina nekat terjun ke laut karena tak tahan diekspolitasi. (dok. Istimewa)
Jakarta -

Kondisi dua warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) berbendera China yang nekat melompat untuk kabur sudah mulai membaik setelah mengalami syok. Keduanya akan dimintai keterangan hari ini.

"Korbannya mungkin hari ini kita minta keterangan. Karena kan kemarin syok itu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Kepulauan Riau (Kepri) Kombes Arie Dharmanto kepada detikcom, Selasa (9/6/2020).

"Iya (kondisi psikologis membaik), bisa diminta keterangan hari ini," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban juga sudah menyebutkan nama pelaku yang diduga mensponsori pembuatan dokumen palsu. Polda Kepri juga berkoordinasi dengan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Polda Jawa Tengah (Jateng) dalam mengungkap sindikat ini.

"Sudah menyebutkan nama pelaku yang sponsori pembuatan dokumen yang diduga palsu. kita lagi koordinasi, kita pagi ini berangkat ke Jakarta Bareskrim. Kita koordinasi sama Polda NTB, sama Polda Jateng karena satu rangkaian sindikat ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, dua WNI ABK berbendera China disebut masih syok berat. Keduanya diketahui lompat dari kapal itu dan terjun di Selat Malaka.

"Perkembangan sampai sekarang kita masih mintai keterangan korban dikarenakan masih syok berat dan masih dalam konseling," ujar Dirreskrimum Polda Kepri Kombes Arie Dharmanto kepada detikcom, Selasa (9/6).

"Kita belum maksimal mintai keterangan," imbuh Arie.

Dua ABK itu masing-masing berinisial AJ (30), yang berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB); dan R (22), yang merupakan warga Pematang Siantar, Sumatera Utara. Mereka lompat dari Kapal Fu Lu Qing Yuan Yu 901 ke perairan di Pulau Karimun dan diselamatkan nelayan sekitar.

"Kemarin siang keduanya sudah dibawa ke Batam. Korban masih benar-benar belum ingat kronologis. Hanya beberapa nama dan ciri-ciri saja, karena HP dan lainnya disita pihak perusahaan. Kita sudah identifikasi satu nama yang diingat korban," kata Arie.

Kedua ABK itu terjun ke laut pada Sabtu, 6 Juni, lalu sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka diduga merupakan korban tindak pidana perdagangan orang yang direkrut dengan iming-iming gaji Rp 25 juta per bulan.

"Ternyata mereka dieksploitasi untuk melakukan pekerjaan kasar di kapal penangkap berbendera China tanpa menerima gaji selama bekerja. Tidak sesuai kesepakatan untuk bekerja buruh pabrik di Korea Selatan," sebut Arie.

Halaman 2 dari 2
(idh/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads