Polisi Selidiki Kasus Penjemputan Paksa Jenazah 'PDP Corona' di RS Bekasi

Polisi Selidiki Kasus Penjemputan Paksa Jenazah 'PDP Corona' di RS Bekasi

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 10 Jun 2020 09:26 WIB
Sejumlah orang menjemput paksa jenazah berstatus PDP Corona di salah satu rumah sakit di Bekasi
Sejumlah orang menjemput paksa jenazah 'PDP Corona' dari rumah sakit di Bekasi (Foto: Tangkapan layar)
Bekasi -

Jenazah pasien yang disebut-sebut berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Corona dijemput paksa oleh sejumlah orang dari salah satu rumah sakit di Bekasi, Jawa Barat. Polisi turun tangan menyelidiki kasus ini.

"Kasus ini kita selidiki mana yang dirugikan," ujar Kapolsek Bekasi Timur Kompol Sutoyo ketika dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (10/6/2020).

Di sisi lain, polisi saat ini masih menunggu keterangan dari rumah sakit terkait hasil laboratorium jenazah yang dijemput paksa. Pihaknya juga masih menyelidiki apakah ada pemukulan atau tidak dalam aksi penjemputan paksa itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita nunggu dulu, dari pihak RS (rumah sakit) belum ada laporan (status pasien), laporan ke kami juga belum, katanya ada pemukulan, tapi belum lapor ke polisi," kata Sutoyo.

Sutoyo memastikan tidak ada aksi perusakan fasilitas rumah sakit. "Nggak ada, nggak ada," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Sutoyo mengaku belum mengetahui alasan penjemputan paksa jenazah yang disebut-sebut berstatus PDP Corona itu. Pihak keluarga jenazah, musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) Tambun Utara, dan pihak rumah sakit juga akan melakukan mediasi hari ini.

Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan penjemputan paksa jenazah yang disebut-sebut berstatus PDP dari sebuah rumah sakit, viral di media sosial (medsos). Peristiwa penjemputan paksa jenazah itu dibenarkan Camat Bekasi Timur, Widy Tiawarman. Ia menyebut peristiwa itu terjadi pada Senin (8/6) siang.

"Kalau sementara konfirmasi yang kita terima itu kan (jenazah) pasien PDP informasinya," tutur Widy saat dihubungi detikcom, Selasa (9/6/2020).

Pasien yang dijemput paksa itu, kata Widy, merupakan warga Kampung Gabus, Desa Sriamur, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Widy belum bisa menjelaskan kronologis kejadian secara detail. Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk mengetahui peristiwa yang sebetulnya.

"Itu kan kita belum tahu (kronologi), kita konfirmasinya dulu terkait medisnya. Kita nggak bisa jawab (jenazah) pasien (positif) Corona atau tidak, katanya PDP, sehingga ditangani seperti (protokol) COVID -19, penyakit menular," tutur Widy.

Tonton video 'Sekelompok Orang Jemput Paksa Jenazah di RS Bekasi':

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak massa menumpuk di depan pintu salah satu ruangan di rumah sakit. Massa berteriak memaksa menerobos pintu.

"Udah-udah masuk-masuk, ambil-ambil, buka, warga pada nungguin," kata massa.

Seorang pria yang mengenakan kaos berwarna hijau tampak memukul-mukul pintu. Kemudian, pintu terbuka. Tampak seorang pria berusaha menenangkan massa. Namun, massa menerobos masuk.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads