Dua warga negara Indonesia (WNI) terjun ke laut saat kapal tempat mereka bekerja melintas di Selat Malaka. Bagaimana kondisi dua anak buah kapal (ABK) berbendera China itu?
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Kepulauan Riau (Kepri) Kombes Arie Dharmanto mengungkapkan kondisi mereka. Arie menyebut dua ABK tersebut masih syok berat.
"Perkembangan sampai sekarang kita masih mintai keterangan korban dikarenakan masih syok berat dan masih dalam konseling," ujar Arie kepada detikcom, Selasa (9/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita belum maksimal mintai keterangan," imbuhnya.
Dua ABK itu masing-masing berinisial AJ (30) yang berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan R (22), yang merupakan warga Pematang Siantar, Sumatera Utara. Mereka lompat dari Kapal Fu Lu Qing Yuan Yu 901 ke perairan di Pulau Karimun dan diselamatkan nelayan sekitar.
"Kemarin siang keduanya sudah dibawa ke Batam. Korban masih benar-benar belum ingat kronologis. Hanya beberapa nama dan ciri-ciri saja, karena HP dan lainnya disita pihak perusahaan. Kita sudah identifikasi satu nama yang diingat korban," kata Arie.
Kedua ABK itu terjun ke laut pada Sabtu, 6 Juni, lalu sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka diduga merupakan korban tindak pidana perdagangan orang yang direkrut dengan iming-iming gaji Rp 25 juta per bulan.
"Ternyata mereka dieksploitasi untuk melakukan pekerjaan kasar di kapal penangkap berbendera China tanpa menerima gaji selama bekerja. Tidak sesuai kesepakatan untuk bekerja buruh pabrik di Korea Selatan," sebut Arie.
Polda Kepri kini melakukan koordinasi dengan pihak BNP2TKI Karimun. Selain itu, polisi melakukan pemeriksaan kesehatan (rapid test) terhadap korban dengan hasil nonreaktif.
"Kita lagi kembangkan untuk mencari pelaku TPPO yang diduga berada di wilayah Jakarta. Kita akan koordinasi dengan Satgas TPPO Bareskrim Polri untuk dugaan tersangka yang berada di Jakarta dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia. Apabila kondisi korban sudah pulih kembali akan kita pulangkan ke daerah asal," kata Arie.
Ngaku Tak Tahan Dieksploitasi, 2 WNI Lompat dari Kapal China: