Kondisi Terkini 2 WNI ABK yang Lompat dari Kapal China

Round-Up

Kondisi Terkini 2 WNI ABK yang Lompat dari Kapal China

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 10 Jun 2020 08:42 WIB
Dua WNI ABK Kapal Cina Nekat Terjun di Laut Karena Tak Tahan Diekspolitasi
Dua WNI ABK Kapal Cina Nekat Terjun di Laut Karena Tak Tahan Diekspolitasi. (Foto: dok. istimewa)
Pekanbaru -

Dua warga negara Indonesia (WNI) terjun ke laut saat kapal tempat mereka bekerja melintas di Selat Malaka. Bagaimana kondisi dua anak buah kapal (ABK) berbendera China itu?

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Kepulauan Riau (Kepri) Kombes Arie Dharmanto mengungkapkan kondisi mereka. Arie menyebut dua ABK tersebut masih syok berat.

"Perkembangan sampai sekarang kita masih mintai keterangan korban dikarenakan masih syok berat dan masih dalam konseling," ujar Arie kepada detikcom, Selasa (9/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita belum maksimal mintai keterangan," imbuhnya.

Dua ABK itu masing-masing berinisial AJ (30) yang berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan R (22), yang merupakan warga Pematang Siantar, Sumatera Utara. Mereka lompat dari Kapal Fu Lu Qing Yuan Yu 901 ke perairan di Pulau Karimun dan diselamatkan nelayan sekitar.

ADVERTISEMENT

"Kemarin siang keduanya sudah dibawa ke Batam. Korban masih benar-benar belum ingat kronologis. Hanya beberapa nama dan ciri-ciri saja, karena HP dan lainnya disita pihak perusahaan. Kita sudah identifikasi satu nama yang diingat korban," kata Arie.

Kedua ABK itu terjun ke laut pada Sabtu, 6 Juni, lalu sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka diduga merupakan korban tindak pidana perdagangan orang yang direkrut dengan iming-iming gaji Rp 25 juta per bulan.

"Ternyata mereka dieksploitasi untuk melakukan pekerjaan kasar di kapal penangkap berbendera China tanpa menerima gaji selama bekerja. Tidak sesuai kesepakatan untuk bekerja buruh pabrik di Korea Selatan," sebut Arie.

Polda Kepri kini melakukan koordinasi dengan pihak BNP2TKI Karimun. Selain itu, polisi melakukan pemeriksaan kesehatan (rapid test) terhadap korban dengan hasil nonreaktif.

"Kita lagi kembangkan untuk mencari pelaku TPPO yang diduga berada di wilayah Jakarta. Kita akan koordinasi dengan Satgas TPPO Bareskrim Polri untuk dugaan tersangka yang berada di Jakarta dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia. Apabila kondisi korban sudah pulih kembali akan kita pulangkan ke daerah asal," kata Arie.

Ngaku Tak Tahan Dieksploitasi, 2 WNI Lompat dari Kapal China:

AJ dan R mengaku dibohongi perusahaan penyalur pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI). Mereka dijanjikan berangkat ke Korea Selatan (Korsel) untuk bekerja sebagai buruh di perusahaan tekstil.

"Berdasarkan keterangan korban R, ada yang merekrut dirinya dan 5 orang lainnya untuk bekerja di Korea. Dan ternyata dipekerjakan sebagai nelayan di atas Kapal Fu Lu Qing Yuan Yu 901," kata Direktur Polisi Air (Dirpolair) Polda Kepri Kombes GR Gultom saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (6/6).

AJ juga mengaku kepada polisi, dia dan 6 rekannya direkrut untuk bekerja di Korsel dan pada 24 Januari lalu diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

"Korban AJ dan 6 orang temannya dinaikkan ke kapal Fu Lu Qing Yuan Yu 901 dan bekerja selama 3 bulan. Dipindah dan bertemu dengan korban R di atas kapal yang sama," ucap GR Gultom.

Mirisnya, saat ditanya dua ABK tersebut justru tak mengerti berapa gaji yang mereka dapatkan. Dua ABK itu mengaku dikontrak selama 2 tahun.

"Selama bekerja, para korban juga mengaku tidak pernah mengetahui berapa gaji yang diterimanya, sedangkan kontrak kerja yang dilakukan selama 2 tahun," ucap GR Gultom.

Kedua korban dievakuasi polair ke Puskesmas Tebing Tinggi untuk menjalani pemulihan pasca-kondisi badan yang lemas akibat terapung berjam-jam di laut lepas. Tim medis juga melakukan rapid test terkait Corona terhadap kedua korban.

"Tindak lanjutnya juga kami berkoordinasi dengan BNP2TKI Karimun," tandas GR Gultom.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads