2 WNI ABK Lompat dari Kapal China Masih Shock, Polisi Kesulitan Periksa

2 WNI ABK Lompat dari Kapal China Masih Shock, Polisi Kesulitan Periksa

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Selasa, 09 Jun 2020 09:48 WIB
Dua WNI ABK Kapal Cina Nekat Terjun di Laut Karena Tak Tahan Diekspolitasi
Dua WNI ABK yang lompat dari kapal berbendera China di Selat Malaka. (Foto: dok istimewa)
Pekanbaru -

Dua warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) berbendera China disebut masih syok berat. Keduanya diketahui lompat dari kapal itu dan terjun di Selat Malaka.

"Perkembangan sampai sekarang kita masih mintai keterangan korban dikarenakan masih syok berat dan masih dalam konseling," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Kepulauan Riau (Kepri) Kombes Arie Dharmanto kepada detikcom, Selasa (9/6/2020).

"Kita belum maksimal mintai keterangan," imbuh Arie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua ABK itu masing-masing berinisial AJ (30) yang berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan R (22), yang merupakan warga Pematang Siantar, Sumatera Utara. Mereka lompat dari Kapal Fu Lu Qing Yuan Yu 901 ke perairan di Pulau Karimun dan diselamatkan nelayan sekitar.

"Kemarin siang keduanya sudah dibawa ke Batam. Korban masih benar-benar belum ingat kronologis. Hanya beberapa nama dan ciri-ciri saja, karena HP dan lainnya disita pihak perusahaan. Kita sudah identifikasi satu nama yang diingat korban," kata Arie.

ADVERTISEMENT

Simak video 'Ngaku Tak Tahan Dieksploitasi, 2 WNI Lompat dari Kapal China':

Kedua ABK itu terjun ke laut pada Sabtu, 6 Juni, lalu sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka diduga merupakan korban tindak pidana perdagangan orang yang direkrut dengan iming-iming gaji Rp 25 juta per bulan.

"Ternyata mereka dieksploitasi untuk melakukan pekerjaan kasar di kapal penangkap berbendera China tanpa menerima gaji selama bekerja. Tidak sesuai kesepakatan untuk bekerja buruh pabrik di Korea Selatan," kata Arie.

Polda Kepri kini melakukan koordinasi dengan pihak BNP2TKI Karimun. Selain itu, polisi melakukan pemeriksaan kesehatan (rapid test) terhadap korban dengan hasil nonreaktif.

"Kita lagi kembangkan untuk mencari pelaku TPPO yang diduga berada di wilayah Jakarta. Kita akan korrdinasi dengan Satgas TPPO Bareskrim Polri untuk dugaan tersangka yang berada di Jakarta dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia. Apabila kondisi korban sudah pulih kembali akan kita pulangkan ke daerah asal," kata Arie.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads