Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat agar produktif tapi tetap aman dari virus Corona (COVID-19). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pun menyebut ada 5 tahapan protokol yang harus diperhatikan untuk menuju masyarakat produktif dan aman Corona, apa saja?
"Saya akan membahas tahapan protokol menuju masyarakat produktif dan aman COVID-19, seperti yang diketahui untuk mengaktifkan sektor ekonomi, tidak bisa serta merta dibuka langsung, tapi ada tahapan-tahapan yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah, dalam menuju masyarakat produktif dan aman COVID, maka terdapat 5 tahapan yang saling berkaitan dalam melaksanakan protokol masyarakat produktif dan aman COVID," ujar Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, saat konferensi pers yang disiarkan di YouTube BNPB, Senin (8/6/2020).
Ada 5 tahapan menuju masyarakat produktif dan aman COVID. Tahapan pertama adalah prakondisi, yakni memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami masyarakat terkait pencegahan dan penanganan Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahapan pertama prakondisi, tahapan awal yang dilakukan tiap daerah adalah melakukan prakondisi dengan memberikan informasi holistik jelas, dan mudah dipahami masyarakat terkait pencegahan dan penanganan COVID-19 melalui sosialisasi komunikasi publik yang efektif," jelas Wiku.
Kedua adalah tahap timing, tahapan ini yang menentukan tentang waktu kapan suatu daerah bisa dimulai aktivitas sosial ekonominya. Namun, dengan memperhatikan sejumlah data.
"Tentang waktu kapan suatu daerah dapat dimulai aktivasi sosial ekonomi dengan perhatikan data epidemiologi, tingkat kepatuhan protokol kesehatan, kesiapan organisasi manajemen di daerah, serta memastikan fasilitas pelayanan kesehatan," katanya.
Tahapan selanjutnya adalah prioritas, yakni tahapan untuk memilih kesiapan sektor mana yang bisa dibuka secara bertahap. Selanjutnya, ada tahapan yang penting itu tahapan koordinasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, tidak lupa terakhir adalah tahapan monitoring dan evaluasi aktivitas sosial ekonomi.
"Tahapan prioritas, tahapan ini dilakukan untuk memilih daerah atau sektor yang dapat dibolehkan kegiatan sosial ekonominya secara bertahap dengan dilakukan simulasi agar kegiatan tersebut dapat dilanjutkan. Keempat tahapan koordinasi pusat dan daerah tahapan ini penting dimana terjadi konsultasi timbal balik antara pemerintah pusat dan daerah yang sinergis dalam pengambilan keputusan," jelasnya.
"Kelima tahap monitoring evaluasi, tahapan pengawasan pengendalian serta evaluasi pelaksanaan dari pemulihan aktivitas sosial ekonomi," tambahnya.
Masyarakat, kata Wiku, juga perlu melakukan adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif dan aman Corona. Adaptasi itu misalkan, merubah perilaku untuk lebih sehat dan lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Masyarakat perlu tips supaya tidak terpapar COVID, pertama yang dilakukan perubahan perilaku, hidup lebih bersih, hidup lebih sehat, dan hidup lebih taat, ketiga selalu disiplin wajibkan laksanakan protokol kesehatan. Kedua, masyarakat juga perlu tips agar tak terkapar oleh PHK, maka pertama perlu perhatikan kenaikan kasus dari setiap daerah yang berbeda-beda, kedua reaktivasi sektor kegiatan sosial ekonomi dilakukan secara bertahap sesuai risiko masing-masing daerah," tutur Wiku.
Terakhir, Wiku mengatakan pemerintah akan terus melakukan evaluasi. Wiku juga mengatakan pemerintah akan menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi risiko zona daerah terkait Corona secara mingguan setiap hari Senin.
"Untuk daerah zona hijau, atau tidak terdampak kami lakukan monitoring evaluasi, untuk kabupaten kota yang tak terdampak, adapun perubahan data dari 102 kabupaten kota menjadi 92 kabupaten kota, risiko rendah per tanggal 7 Juni 2020 terjadi berdasarkan evaluasi indikator kesehatan masyarakat, kami akan menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi resiko zona daerah secara mingguan setiap hari Senin," pungkasnya.