Imbas pandemi COVID-19, pemerintah membatalkan keberangkatan jemaah calon haji tahun 2020. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor meminta calon jemaah haji tidak menyesali keputusan itu.
"Ini sudah saya sampaikan, ini adalah rahasia dari Allah. Boleh jadi tahun 2021 haji akbar. Kalau jadi ya di 2021 kita semua lebih sehat nanti, tidak ada kata sakit di Tanah Suci dan atau wafat di sana. Semuanya jadi haji yang mabrur, ya," kata Ketua MUI Kabupaten Bogor, Mukri Aji, di Pendopo Bupati Bogor Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (3/6/2020).
"Sehingga jangan pernah sesali, jangan pernah sesali, jengkel, kesal, apalagi depresi 'ya Allah kenapa jadi begini? Umur saya belum tentu sampai di 2021', jangan begitu," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mukri Aji menerangkan masyarakat harus bersyukur karena pemerintah membatalkan keberangkatan haji di tengah wabah COVID-19 ini. Sebanyak 3.714 calon jemaah haji yang gagal berangkat di tahun ini, lanjutnya, bisa meningkatkan keilmuannya dan kesehatannya terlebih dahulu.
Dia ingin agar masyarakat tidak takut karena gagal berangkat pergi haji. Dia berdoa agar calon jemaah haji diberi kesehatan dan umur panjang.
"Bukan digagalkan, tapi tertundanya karena wabah COVID-19," ujar Mukri Aji.
Menteri Agama Fachrul Razi sebelumnya menyatakan pemerintah memutuskan tidak memberangkatkan calon jemaah haji 2020. Salah satu penyebab keputusan ini diambil adalah karena Saudi tak kunjung memberikan kejelasan. Keputusan ini berlaku untuk seluruh warga negara Indonesia.
"Pemerintah memutuskan tidak memberangkatkan jamaah haji pada 2020 atau tahun 1441 Hijriah," kata Menag dalam jumpa pers yang disiarkan langsung melalui YouTube, Selasa (2/6).