Warga di Bengkulu kesulitan mendapatkan uji swab terkait virus Corona baru (COVID-19) sebagai salah satu syarat untuk melakukan perjalanan ke luar kota. Uji swab masih diprioritaskan untuk kelompok masyarakat tertentu.
"Mencermati adanya persyaratan penerbangan pada saat ini yang mengharuskan adanya uji swab terhadap pelaku perjalanan terutama lewat udara tentu kami akan mendiskusikan dengan rumah sakit lainnya, bagaimana nantinya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Bengkulu Herwan Antoni kepada wartawan, Senin (1/6/2020).
Alat uji swab di Bengkulu sendiri berada di RSUD M Yunus, tetapi kepentingannya bagi kelompok masyarakat yang rentan. Namun, perihal kepentingan para warga lain untuk prasyarat perjalanan itu, Herwan mengaku akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengimbau kepada pelaku perjalanan saat ini kita belum bisa untuk dapat menyatakan bahwa kita dapat memenuhi atau tidak karena kita sifatnya adalah tidak komersial dan masih fokus untuk pemeriksaan-pemeriksaan sampel program prioritas," ucapnya.
"Tentu ini berbeda, Provinsi Bengkulu ini yang hanya punya satu alat PCR yang beroperasi di Lab RSMY Bengkulu, kalau di daerah Jakarta kemungkinan tempat pemeriksaan PCR mungkin sudah ada yang dikomersilkan. Kita di... belum ada yang dikomersilkan," imbuhnya.
Sementara itu, seorang warga Bengkulu bernama Edo mengaku kesulitan mengurus izin perjalanan ke Jakarta. Dia diharuskan bekerja di Jakarta, tetapi prasyarat tes swab sulit didapat di Bengkulu.
"Saya bingung karena RSMY belum bisa melayani, ada di rumah sakit swasta kan tetap harus dikirim keluar Bengkulu, kan lama lagi dan tarifnya cukup mahal," kata Edo.
Simak video 'Tolak Penjemputan, Puluhan Warga Jaga Rumah Pasien Corona':
(dhn/dhn)