Viral Warga Libur Akhir Pekan di Puncak, Camat Cisarua: Didominasi Plat B

Viral Warga Libur Akhir Pekan di Puncak, Camat Cisarua: Didominasi Plat B

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 31 Mei 2020 21:30 WIB
Sejumlah kendaraan roda empat melintas keluar tol Jagorawi menuju jalur Puncak dan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (25/5/2020). Meskipun penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 3 untuk menekan penyebaran pandemi COVID-19 di wilayah Kabupaten Bogor masih berlangsung namun kendaraan roda empat yang menuju jalur wisata Puncak masih ramai dan sempat terjadi kepadatan di beberapa titik ruas jalan di jalur tersebut. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.
ilustrasi (Foto: ANTARA FOTO)
Bogor -

Beredar video warga memadati kawasan Puncak Bogor pada libur akhir pekan ini. Camat Cisarua Deni Humaedi membenarkan peristiwa itu terjadi pada siang ini, (31/5).

"Ya jadi begini ya, inikan libur panjang sementara informasi tentang new normal dan lain-lain karena memang dari Jakarta juga banyak yang masuk ya, walaupun misalnya di Gadog dijaga, tapikan mereka tahu jalan-jalan alternatif ya, kaya motor-motor itu sampai Jakarta, Bekasi, Kota Bogor," kata Deni saat dihubungi, Minggu (31/5/2020).

Deni menuturkan kepadatan tersebut juga memancing warga sekitar untuk sekadar keluar rumah. Alhasil, kata Deni, banyak dari mereka yang ikut-ikutan dan memadati kawasan Puncak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan sejumlah warga yang datang dari luar Bogor. Kendaraan didominasi plat B.

"Sehingga dengan begitu otomatis warga setempat ya yang mungkin selama ini tidak pernah keluar ya ikut-ikut gitu dan mayoritas memang di luar nomor serinya B ya,"tuturnya.

ADVERTISEMENT

Deni menyebut kepadatan terjadi di perkebunan teh yang ada dipinggir jalan. Kendaraan roda dua dan roda empat berjejer parkir di ruas jalan.

"Mereka itu rata-rata di pinggir-pinggir perkebunan teh, memang itu perkebunan teh Ciliwung, perkebunan teh Gunung Mas, mereka itu sepanjang jalan karena kan jalannya luas ya dengan pelebaran, itu mobil motor," katanya.

Deni menduga rata-rata pendatang merupakan kumpulan komunitas."Sementara yang mereka yang berangkat itu rata-rata grup, komunitas, misalnya rombongan, 5, 10, 15 orang lah,"imbuhnya.

Kepadatan itu, Kata Deni, ditambah dengan adanya pedagang yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan. Deni mengklaim sudah berupaya secara persuasif untuk membubarkannya, mengingat Kabupaten Bogor masih situasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Otomatis juga orang dagang di situ gabung, sampai kita sudah bicara dengan At-Taawun ya, orang sulit ya, karena di dalam yang jualan masih ada, merangsek penuh, tapi kita upaya dan kami secara persuasif," ujarnya.

Kendati demikian, Deni menyebut warga yang terlanjur masuk kawasan Puncak diimbau untuk tetap jaga jarak dan memakai masker. Deni tidak ingin melakukan cara-cara pengusiran yang dapat membahayakan psikologis.

Dalam video yang beredar, tampak kawasan Puncak Bogor dipadati sejumlah warga. Terlihat lautan kendaraan roda empat dan roda dua berjejer parkir di ruas jalan.

Lalu lintas terlihat ramai lancar meskipun di sisi kiri dan kanan dipenuhi kendaraan. Keramaian pun ditambah dengan adanya para pedagang yang ikut menjajakan dagangannya dekat motor-motor yang terparkir di ruas jalan.

(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads