Puluhan pekerja migran asal Indonesia (PMI) telantar di Bandara Abu Dhabi dan tak bisa terbang ke Indonesia meskipun sudah memesan tiket. Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memastikan akan menampung sementara para PMI yang gagal terbang karena hari ini tidak ada jadwal penerbangan ke Tanah Air.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan sudah melakukan komunikasi dengan perwakilan dari Atase Ketenangakerjaan (Atnaker) di Abu Dhabi. Benny menginstruksikan untuk mencarikan tempat penampungan sementara bagi para PMI yang terlantar di bandara tersebut.
"Intinya tetap bagaimana mereka diusahakan ditampung, mereka (Atnaker) menyampaikan oke," kata Benny saat dihubungi, Minggu (31/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mencarikan tempat penampungan sementara bagi para PMI yang telantar, Benny meminta Atnaker di Abu Dhabi mengkonfirmasi penjadwalan ulang penerbangan bagi mereka. Hal itu dilakukan agar para PMI yang telantar dapat difasilitasi dengan baik.
"Kalah begitu silakan ke bandara dan konfirmasi dengan Garuda memastikan hari Kamis mereka berangkat dengan Garuda," ucapnya.
Seperti diketahui, sebanyak 50 pekerja migran asal Indonesia (PMI) tertahan di Bandara Abu Dhabi. Mereka tak bisa terbang ke Tanah Air kerana hari ini karena tidak ada penerbangan yang melayani ke Jakarta, padahal sudah memesan tiket.
Informasi mengenai puluhan PMI terlantar di Bandara Abu Dhabi ini beredar di grup WhatsApp. Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani membenarkannya setelah melakukan pengecekan langsung.
"Tadi saya udah telepon salah satu dari PMI bernama Sofyan, saya minta keterangan ternyata memang jumlah mereka 50, mereka confirmed penerbangan hari ini dengan Garuda. Ternyata setelah sampai di bandara tidak ada penerbangan," kata Benny Rhamdani saat dihubungi, Minggu (31/5).
Benny mengatakan dari 50 orang PMI, 15 orang di antaranya bisa kembali ke majikannya. Sedangkan 35 orang lainnya tetap berada di bandara.
detikcom sudah menghubungi pihak maskapai Garuda Indonesia terkait berita ini. Hingga berita ini dimuat, Garuda belum memberikan respons.