PT KCI menjawab terkait kekhawatiran para pengguna KRL terkait kepadatan yang masih kerap terjadi di dalam kereta. KCI menyebut di masa pandemi ini banyak KRL yang kosong sehingga masyarakat diminta tidak memaksakan diri.
"Marka dibuat agar kita tetap bisa patuh tanpa petugas. Marka dibuat agar mengurangi banyak kontak petugas dengan penumpang itu juga salah satu buat mewujudkan social distancing. Jadi patuhi marka. Jika berdiri di luar marka, jangan memaksakan diri tunggu KRL berikutnya," kata VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, saat dihubungi, Sabtu (30/5/2020).
Anne menyebut di masa pandemi ini pihaknya hanya melayani 200 ribu penumpang dari yang biasa 1,1 juta. Karena itu, dia memastikan KRL kosong banyak tersedia untuk masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"80 persen KRL kosong, banyak KRL yang sepi pengguna, sudah ada marka, silakan tunggu KRL berikutnya. Meski jam operasional dibatasi, frekuensi kereta, dan rangkaian yang beroperasi tetap," ucap Anne.
Anne juga meminta masyarakat memahami batas waktu operasional kereta maksimal selama 5 menit. Dia berharap masyarakat bisa bersabar menunggu rangkaian berikutnya.
"Meski jam operasional dibatasi, frekuensi kereta dan rangkaian yang beroperasi tetap, tapi paling maksimal 5 menit (setiap rangkaian) di peak hours, nggak bisa lebih untuk keselamatan," ujarnya.
Selain itu, Anne meminta masyarakat disiplin melihat kondisi kepadatan KRL yang ada untuk menyelamatkan diri sendiri dan orang lain.
"Butuh kepedulian dan disiplin tinggi patuhi marka itu menyelamatkan diri kita dan orang lain, cuci tangan di wastafel di stasiun, dan pakai masker," imbuhnya.
Sebelumnya, sejumlah kebijakan disiapkan PT KCI untuk penerapan new normal di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Pengguna KRL khawatir akan terjadi kepadatan.
"Masih belum. Kan katanya setiap gerbong 60 orang, tapi setiap saya pulang kerja itu hampir setiap hari padat," kata salah satu pengguna KRL, Nila (54), di Stasiun Bogor, Sabtu (30/5).
Nila mengungkapkan hampir setiap hari ketika ia pulang kerja, jumlah orang di gerbong kereta api lebih dari 60. Nila mengaku khawatir karena ada kepadatan di dalam kereta.
(maa/lir)