Fajar, salah satu pedagang di Pasar Gembrong, Jakarta Timur kini mengaku hanya bisa bersyukur menerima keadaan. Pasalnya, kini pendapatannya dalam menjual mainan anak-anak selama belasan tahun harus menurun drastis imbas pandemi virus Corona.
Berdagang bersama ibunya, biasanya Fajar menyambut momen bulan Ramadhan hingga Lebaran dengan sukacita. Dia menyebut momen tersebut omzet tokonya akan naik drastis. Namun, tahun ini ceritanya mesti berbeda.
"Kalau biasa-biasanya kita kalau lagi mau Lebaran, pendapatan meningkat, tapi sekarang karena ada pandemi Corona jadi menurun. Orang-orang juga kadang lewat doang. Pokoknya ya sepi lah," kata Fajar ditemui di Pasar Gembrong, Jl. Jend. Basuki Rachmat, Jakarta Timur, Sabtu (30/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fajar lantas bercerita, pada pekan kedua bulan Ramadhan lalu, seluruh pedagang di Pasar Gembrong bahkan diminta untuk memutup toko sementara selama tujuh hari. Kebijakan tersebut diambil sebagai imbas penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.
Pendapatannya menurun, namun kebutuhan sehari-hari harus tetap dipenuhi, Fajar pun mengaku sempat harus mengumpulkan botol air mineral bekas untuk dijual lagi ke pengumpul guna mendapatkan pemasukan tambahan.
"Saya pribadi sempat ngumpulin botol bekas, dikumpulin ke tukang rongsok. Ya paling dapat dua karung dapat Rp 20.000 cuman buat saya sama emak doang," sebut Fajar.