Anwar bin Kadir (45) dibekuk polisi setelah menikam Asdar lantaran diduga belum menerima bantuan langsung tunai (BLT). Ketua Asosiasi BPD Kabupaten Sinjai Andi Ihwan Usman mengatakan korban bukan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
"Saya ingin meluruskan, Pak, korban ini bukan anggota BPD. Jika berdasarkan data di desanya, dia adalah hansip," terang Andi Ihwan, Senin (25/5/2020).
Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Tomantang, Desa Bonto Sinala, Kecamatan Sinjai Borong, pada Minggu (24/5) sekitar pukul 18.30 Wita. Akibat peristiwa itu, Asdar tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada dikatakan Kasat Reskrim Polres Sinjai AKP Noorman Haryanto. Dia mengatakan korban punya kekerabatan dengan kepala dusun setempat.
"Korban bukan merupakan anggota BPD atau aparat desa setempat. Namun diketahui korban merupakan kerabat dekat Kepala Dusun Tomantang," ungkap Noorman.
Dia menjelaskan kasus itu memang bermula dari masalah pembagian BLT Dana Desa. Kepada polisi, Anwar mengatakan istrinya mendatangi rumah Andi Ammase, yang merupakan mertua Kepala Dusun Tomantan, Amir.
![]() |
Istri Anwar ingin bertemu dan mempertanyakan soal bantuan dana desa. Istri Anwar merasa telah didata tapi tidak menerima bantuan tersebut. Setelah itu, istri Anwar terlibat adu mulut dengan korban.
"Pulanglah istri pelaku. Namun di jalan ketemu dengan korban Asdar. Terjadilah adu mulut antara korban dan istri pelaku, sampai korban mengejar istri pelaku dengan parang. Mendengar kegaduhan di luar, pelaku Anwar langsung keluar dari rumahnya membawah sebilah pisau jenis badik dalam keadaan terhunus, sehingga terjadi perkelahian antara korban dan pelaku," ujarnya.
"Pelaku mengakui melakukan hal tersebut karena istrinya mau diparangi oleh korban. Itu versi pelaku saat kami interogasi," katanya.
Pada saat keduanya berduel, korban Asdar langsung mengayunkan parang yang digenggamnya ke arah pelaku Anwar dan mengenai lengan kiri pelaku tapi tidak menyebabkan luka. Anwar pun seketika itu membalas dengan menusukkan badiknya ke arah tubuh korban dan mengenai dada di sebelah kanan korban. Pelaku kembali menusuk korban, yang mengenai lengan kanan korban sehingga terjatuh.
Saat korban terjatuh, pelaku kembali menusuk perut korban dan setelah melihat korban tersungkur, pelaku bersama istrinya pun meninggalkan korban di lokasi kejadian. Korban yang duduk tersungkur berteriak minta tolong dan didengar oleh saksi Andi Pardi. Korban lalu dievakuasi ke puskesmas setempat untuk mendapatkan pertolongan medis. Setelah kurang-lebih dua jam dirawat, sekitar pada pukul 20.00 Wita, korban meninggal dunia.
"Saat ini pelaku Anwar beserta barang buktinya sudah kami amankan di Mapolres guna dilakukan proses hukum lebih lanjut," pungkasnya.
Selain itu, hingga saat ini, Norman menyatakan, pihaknya bersiaga di sekitar TKP guna mengamankan situasi yang tidak diinginkan.