Sejumlah warga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) malam ini tampak memadati Pasar Senggol untuk berburu baju baru hingga komestik. Sayangnya warga sudah tidak memperdulikan jaga jarak bahkan ada yang tidak bermasker di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
Pantauan detikcom di Pasar Senggol, Jalan Pajjaiang, Makassar, Sabtu (23/5/2020), kepadatan sudah terasa di jalanan sekitar Pasar Senggol. Kemacetan bahkan mengurai hingga 2 kilometer menjelang pasar.
![]() |
Memasuki wilayah Pasar, tampak warga saling berdesak-desakan. Tidak ada petugas terkait yang berjaga di lokasi, juga tidak ada imbauan untuk pengunjung mencuci tangan, bermasker, hingga protocol kesehatan lainnya untuk mencegah virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lorong-lorong Pasar Senggol sangat sesak dengan desak-desakan para pengunjung. Sebagian dari mereka ada yang menggunakan masker dan ada juga yang tidak. Bagi warga berburu baju lebaran jauh lebih penting.
"Takut sama virus (Corona) iya, tapi mau diapa, anakku butuh baju baru, jadi saya antar pergi beli baju," ujar salah seorang pengunjung, Hendra (50), saat ditemui di lokasi. Hendra ikut berdesak-desakan dengan pengunjung lain bersama anaknya.
![]() |
Interaksi pedagang dengan pengunjung juga berlangsung normal. Bagi pedagang, kepadatan warga yang sudah terjadi sejak Senin (18/5) lalu ini merupakan sebuah keuntungan, terlebih mereka sempat tidak menerima pemasukan selama penerapan pembatasan social berskala besar (PSBB) demi mencegah virus Corona.
"Di sini kan mulai buka 8 Mei, tapi mulai ramai itu tanggal 18, malam selasa, belum cukup satu minggu ramainya. Intinya banyak orang cari baju, orang-orang pusing juga. Saya cuma ikut bos, saya juga butuh uang toh, saya sekolah, tapi libur di rumah," ujar Aul, salah seorang pegawai toko baju.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Inul, seorang pedagang kosmetik. Dia mengaku khawatir dengan keramaian warga di tengah pandemic virus Corona, namun dia juga mengaku membutuhkan penghasilan.
"Mau diapa, untuk kebutuhan sehari-hari, ada tabungan hasil jualan selama ini, tapi tidak banyak," kata Inul.
(nvl/idh)